Gede Ari Adnyana, warga asal Dusun Pegayaman dikonfirmasi Selasa (23/7) mengatakan, Minggu (21/7) sekira pukul 17.30 Wita, ia bersama anaknya berenang di pantai dusun setempat, atau lebih tepatnya di depan vila The Villas.
Ketika baru sekitar lima menit berenang, Gede Ari tiba-tiba dihampiri seorang WNA asal Timur Tengah yang tak diketahui identitasnya.
Dia pun diminta oleh turis tersebut supaya tidak berenang di depan pantai tempatnya menginap.
Hal tersebut lantas membuat Gede Ari naik emosi karena ia merasa pantai tersebut sejatinya terbuka untuk semua orang.
Perdebatan pun terjadi antara Gede Ari dengan WNA tersebut selama kurang lebib 10 menit.
Bahkan pegawai BUMN ini mengaku WNA itu sempat membawa senjata tajam.
Merasa tak menemukan ujung penyelesaian masalah, Gede Ari pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Banjar.
"WNA itu bersama keluarganya, menginap di The Villas. Saat kami berdebat, WNA itu menggunakan nada yang cukup keras, bahasa Inggris campur Arab. Hampir terjadi baku hantam. Katanya saya jangan mandi di pantai depan vila itu karena sudah disewa. Padahal pantai ini kan ruang publik, bisa dinikmati semua kalangan," ungkap Gede Ari.
Polisi pun memutuskan meminta sang WNA Arab tersebut meninggalkan villa supaya situasi kondusif.
Menurut informasi, WNA Arab itu kini memilih untuk menginap di hotel lain, kawasan Desa Temukus.