Selama pertandingan uang tunai di Milies Aussie 2014, Phua terlibat dalam pot senilai 991 ribu dolar AS (sekitar Rp15 milliar) melawan sesama pemain poker Macau, Lo Shing Fung.
Namun pada 2014 dirinya menjadi salah satu buruan FBI karena sepak terjangnya yang membahayakan.
Pada 5 Agustus 2014, Paul Phue berada di podium ruang sidang, saat dirinya diadili.
Dia diadili oleh Departemen Kehakiman karena dia, bersama tujuh orang lainnya, menjalankan perusahaan ilegal dalam taruhan Piala Dunia tahun 2014.
Tapi sama seriusnya dengan melanggar hukum game AS, kasus Phua lebih dari sekadar taruhan dalam pertandingan sepakbola.
Pasalnya aktivitas Phua merupakan indikasi meningkatnya kekhawatiran pemerintah AS tentang bagaimana, dan dari mana, uang mengalir ke Las Vegas dan sistem keuangan AS.
Namun, setelah penangkapan tersebut dia tidak benar-benar diadili karena FBI mengumpulkan bukti tanpa memperhatikan perlindungan konstitusi Paul Phua.
Dengan kata lain mereka tidak memiliki surat perintah untuk menangkap Phua.
Walhasil, dia berhasil membuktikan keridakbersalahannya.
Namun, dalam keterangan lain ada campur tangan pemerintah yang membuatnya bisa lolos dari jerat hukum. (Afif/Intisari)