Suar.ID – Insiden kecelakaan kapal terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu (14/7/2019) sore.
Sebuah kapal kargo pengangkut peti kemas atau container ship, menabrak dermaga TPKS (Terminal Peti Kemas Semarang).
Detik-detik kecelakaan tersebut terekam video para pekerja di sana dan tersebar di media sosial.
Ada beberapa rekaman amatir yang memperlihatkan dahsyatnya tabrakan kapal kargo itu hingga membuat alat derek atau crane ambruk.
Baca Juga: Hari Pertama Sekolah! Para Orangtua, Simak 5 Pesan Penting dari Dinas Pendidikan ini Yuk
Kapal kargo tersebut penuh dengan muatan container, tampak bergerak mendekati pelabuhan.
Tidak berselang lama, tubrukan terjadi hingga moncong kapal menyentuh crane.
Crane lantas rubuh sekitika menimpa truk container yang berada di bawahnya.
Suara kepanikan pun terdengar dari para pekerja.
"Ora iso, ora iso, nabrak kae, nabrak kae, nabrak kae (tidak bisa, nabrak itu)," terdengar suara diduga pekerja di sana.
"Allahu Akbar, Kang, ambruk, Kang. Allahu Akbar ambruk, Kang. Allahu Akbar," suara diduga pekerja yang menyaksikan crane roboh ke tanah.
Peristiwa tersebut mengakibatkan 1 unit Container Crane no. 3 roboh.
Diwartakan TribunJateng.com, kapal kargo yang menubruk pelabuhan itu adalah Kapal MV. Soul of Luck yang diageni oleh PT. Layar Sentosa.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang, Ahmad Wahid dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Terkenal Suka Batalkan Rencanadi Menit-menit Terakhir, Siap-siap Kesal Dibuatnya!
Baca Juga: Buktikan Bukan Anak Durhaka, Salmafina Akhirnya Bertemu Sang Ibu Tapi Tak Mau dengan Sunan Kalijaga
Kapal kargo tersebut berbobot GT 16.915 dengan panjang 168.05 meter serta lebar 27 meter.
"Kapal MV. Soul of Luck yang diageni oleh PT. Layar Sentosa menyenggol crane di dermaga TPKS sehingga 1 unit Container Crane 3 ambruk," ujarnya.
Kapal kontainer berbendera Panama dengan registrasi IMO 9148647 tersebut berlayar dari Pelabuhan Port Klang Malaysia pada tanggal 11 Juli 2019.
Dijadwalkan tiba di Pelabuhan Semarang 14 Juli 2019 pukul 17.10 WIB.
Menurut Wahid, insiden tersebut melibatkan kapal KT Jayanegara 304 dan KT Jayanegara 201 serta kapal berbendera Panama, MV Soul of Luck.
KT Jayanegara 304 dan KT Jayanegara 201 dioperasikan oleh PT PMS, anak usaha PT Pelindo 3 sebagai induk usaha jasa pelayanan kapal (pandu tunda).
Wahid mengaku pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
Termasuk dengan PT. Pelindo 3 sebagai induk usaha perusahaan jasa pandu tersebut.
“Saya mengimbau kepada seluruh penyedia layanan jasa transportasi laut untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan pelayaran, sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang berisiko,” tutur Wahid.
Beruntung, dalam peristiwa itu dilaporkan tidak ada korban jiwa hanya satu orang yakni operator head truck mengalami luka ringan.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum.
Wahid pun memastikan pelayanan kepelabuhanan tetap berjalan seperti biasanya meski lokasi kejadian sudah disterilkan.
Baca Juga: Buktikan Bukan Anak Durhaka, Salmafina Akhirnya Bertemu Sang Ibu Tapi Tak Mau dengan Sunan Kalijaga