Saya membawanya pulang dan setelah memeriksa, ternyata dolar Kanada. Saya terpana," imbuhnya.
Fahmi kemudian membawa sebagian uang tersebut ke tempat penukaran uang dan dipastikan bahwa uang tersebut asli.
Setelah berdikusi dengan istrinya, Fahmi memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut ke pemilik aslinya.
“Bisa jadi itu tabungan seseorang dan pasti dibuang secara tidak sengaja.
Saya tidak akan mengungkapkan jumlahnya karena saya ingin pemiliknya mengungkapkan berapa banyak dalam ketel sebagai bukti," lanjutnya.
Fahmi juga mengaku tak ingin menyerahkan uang tersebut ke polisi karena tidak ada jaminan uang tersebut akan kembali ke pemilik aslinya.
Seandainya pemilik asli tak kunjung mengambilnya, Fahmi sudah memiliki rencana lain.
"Saran dari guru agama saya, jika pemiliknya tidak ketemu saya mungkin akan menyumbangkannya untuk amak," katanya seperti dikutip dari The Star.
Ditanya mengapa dia tidak ingin menyimpan uang tunai untuk dirinya sendiri, Fahmi menyatakan bahwa itu bukan hal yang benar untuk dilakukan.
Seorang pejabat Komisi Tinggi Kanada di Kuala Lumpur, ketika dihubungi, mengatakan tidak ada orang Kanada yang melaporkan kehilangan sejumlah besar uang.
Uang pecahan 100 dolar Kanada tersebut ternyata sudah tidak berlaku lagi sejak 2017 namun masih bisa ditukar di tempat-tempat penukaran uang.