Namun, Ke berusaha meyakinkan keduanya agar agar salah satu bisa merelakan tak mendapat perawatan medis.
Sang suami pun mengusulkan untuk menentukan siapa yang harus berkorban melalui sebuah undian.
Siapa sangka, Ke melakukan kecurangan sehingga dirinyalah yang harus berkorban tak mendapat perawatan medis.
Dan memastikan bahwa istri tetap terus mendapat perawatan kanker.
"Kamu yang menang, jadi pastikan kamu membesarkan putri kita dan merawatnya sampai dewasa," ucap Ke saat itu.
Dokter mengatakan, perkiraan terbaik Ke dapat idup kira-kira 10 tahun setelah didiagnosis sementara istrinya dapat hidup lebih lama.
Ke mengungkapkan bahwa keluarganya kini terpaksa mengandalkan jaminan sosial dan pinjaman dari teman dan keluarga untuk membantu menutupi biaya pengobatan mereka.
Pasangan ini berpenghasilan sekitar 2.000 yuan atau sekitar Rp 4 juta sebulan dari hasil bekerja di lokasi konstruksi dan pabrik.
Sedangkan biaya perawatan putri mereka menelan biaya sekitar 10.000 yuan (Rp 20 juta) per hari.
Setelah cerita itu beredar luas di media sosial China, badan amal dan lebih dari 44.000 pengguna internet menawarkan untuk menyumbangkan bantuan.
Telah terkumpul setidaknya 900.000 yuan (Rp 1 miliar) dalam waktu enam jam.
Setelah mendapat bantuan dari masyarakat, pasangan ini pun menyampaikan ucapan terimakasih.