Ada juga netizen lain yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan make up artist itu tidak benar dan merupakan kekejaman terhadap hewan.
Ia juga menyinggung bahwa percuma jika berkampanye tentang menyelamatkan kura-kura dengan menggunakan sedotan logam jika malah melakukan kekejaman pada ular.
Baca Juga: Komik One Piece 948: Tahanan Misterius dan Kemunculan Kawamatsu!
"this is not right. it is, in fact animal testing. which is in fact, animal cruelty. yall talk about saving turtles with metal straws yet you do this. get ur morals together jeez," tulis netizen lainnya.
Komentar lain mempertanyakan tentang apa gunanya menggunakan ular untuk model video make up itu, dan apakah sisi ular sama dengan kulit manusia.
"Apa relation foundation dekat kulit ular? Sama ke dengan kulit manusia?," komentarnya.
Setelah terjadi kehebohan di media sosial, akhirnya salah satu stokis produk yang dipromosikan itu angkat bicara.
Baca Juga: Pengacara Galih Ginanjar Pilih Mundur dan ke Luar Negeri Daripada Tangani Kasus
Salah seorang stokis produk itu hanya mau dikenal sebagai Kak Yui, kemudian ia menceritakan bagaimana video itu bisa muncul.
Menurutnya pembuatan video itu dilakukan tanpa sengaja.
Dan orang yang mengaku sebgai Kak Yui itu tidak sependapat dengan para netizen, karena ia menganggap bahwa video itu sama sekali tak ada unsur pelecehan terhadap hewan.
"Kebetulan, wanita di video itu menemukan seekor ular hari itu dan memutuskan untuk menguji produk-produknya. Karenanya, menggunakan ular dalam video tidak direncanakan. Saya percaya itu bukan penyalahgunaan karena kami hanya menguji produk pada tubuh ular. Karena itu, tidak ada ketidaknyamanan atau bahaya yang datang ke ular," katanya.