Setelah kebobolan 12 gol dalam tiga pertandingan, Korea Utara keluar dari turnamen tersebut.
Meskipun penghinaan yang diderita tim selama pertandingan, pemerintah Korea Utara menambahkan penghinaan untuk mempermalukan para pemain di sebuah acara publik di Pyongyang.
Kemudian pelatih tim sepak bola dipaksa keluar dari pekerjaannya dan dipindahkan ke industri konstruksi.
Hampir tidak ada kabar baik yang keluar dari Korea Utara.
Satu-satunya hal yang hebat tentang menjadi anggota tim sepak bola Korea Utara adalah bahwa akan ada beberapa peluang untuk kabur selama kompetisi internasional.
Baca Juga: Dengan Bernyanyi, Anak-anak Korea Utara Didoktrin untuk Menghormati Pemimpin Mereka
7. Misi Ketenagakerjaan Asing
Korea Utara memiliki misi tenaga kerja asing yang dikendalikan negara yang memungkinkan pemerintah memperoleh uang dengan mengirim warganya untuk bekerja di negara-negara seperti China dan Rusia.
Kemudian pemerintah Korea Utara yang tidak bertanggung jawab menggunakan dana tersebut dari eksploitasi warga negara untuk membiayai sebuah program rudal.
Diperkirakan bahwa Korea Utara menyebarkan misi kerja paksa di sekitar 45 negara, termasuk di Uni Eropa.
Kerja paksa ini merupakan jantung persiapan Piala Dunia 2018.