Namun justru inilah yang sangat berbahaya karena kecepatan arus balik air bisa mencapai 8 km/jam.
Seringnya wisatawan akan tertarik untuk berenang di dalamnya dan tidak sadar telah terbawa ke tengah laut.
Dalam foto di status WA Ferry Anto, Aditya Wahyudin menandai titik ombak yang diduga adalah boleran.
Ombak yang ditandai oleh Aditya Wahyudin tampak tidak memecah. Terlihat celah di antara gelombang yang menuju pantai.
"Di foto kurang jelas, tpi terlihat dikit itu area boleran, tpi bisa jadi itu bukan area boleran. tpi tanda tandanya sudah ada,, ombak tidak memecah," tulis Aditya Wahyudin.
Bila seseorang telah masuk ke dalam boleran seperti itu, memang akan susah untuk keluar dari arus yang akan membawanya ke laut lepas.
Untuk menyelamatkan diri, menurut Badan Cuaca Nasional AS (NWS), ketika terseret boleran jangan berenang menuju pantai dengan melawan arus.
Tetaplah tenang dan mengapung hingga ujung boleran di mana ditandai dengan arusnya yang telah melemah.
Setelah itu, berenenanglah secara paralel ke arah kiri atau kanan dan menumpang gelombang yang menuju pantai.