Kepolisian saat ini tengah mengantisipasi munculnya kemarahan dari pihak keluarga korban kepada ARM.
"Saat ini, ARM diduga sengaja membuat dirinya seperti orang bodoh dan seolah-olah tidak mengerti atas kejadian tersebut," kata Siko.
Dilaporkan bahwa saatkejadian, orangtua korban sedang bekerja di perkebunan sawit.
Sedangkan korban dititipkan pada pelaku yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh orangtua korban karena sudah tinggal bersama selama delapan tahun.
"Setelah melakukan aksinya, pelaku sempat melarikan diri," kata Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu Iptu Siko mengungkapkan, saat ditemukan, pisau masih melekat di perut korban.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat Kapuas Hulu mengecam keras aksi pelaku yang tega membunuh seorang balita berusia 20 bulan.