Suar.ID – Beberapa waktu lalu, perusahaan teknologi asal China, Huawei menjadi bulan-bulanan oleh Amerika Serikat.
Melansir Kompas.com, Pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam yang membuat perusahaan ini tidak bisa membeli segala macam komponen, baik software maupun hardware dari perusahaan AS tanpa seizin pemerintah setempat.
Belum cukup, vendor ini juga didepak dari asosiasi Wi-Fi dan kartu SD.
Bahkan smarthphone keluaran terbaru Huawei tidak akan bisa memasang aplikasi perusahaan Mark Zuckerberg, seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Baca Juga: Keren, Emak-emak Ini Nyanyikan Lagu 'Smells Like Teen Spirit' Layaknya Rockstar!
Baca Juga: Ternyata Pak Harto Sudah Siapkan ‘Penggantinya’ Sebelum Lengser dari Kursi Presiden pada Mei 1998
Ini lantaran Facebook ingin tetap sejalan dengan peraturan yang ditetapkan di negara di mana perusahaannya berdiri, yakni Amerika.
Meski 'dihajar' habis-habisan oleh AS, nyatanya Huawei sebelumnya telah membuat kerjasama mencengangkan dengan Dubai.
Melansir mediabites.com (3/6/2019), Huawei dan Dubai menandatangi kontrak 5G yang nilainya mencapai 50 miliar Yuan atau setara Rp103 Triliun selama 5 tahun.
Guna merayakan momen tersebut, Raja Dubai memutuskan untuk memasang iklan eksklusif Huawei selama 3 menit di gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.