Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fakta Dibalik Viralnya Rujak Cingur Rp 60 Ribu, Sempat Diteror hingga Biayai Suami Cuci Darah, Kini Ramai Pembeli

Rina Wahyuhidayati - Kamis, 13 Juni 2019 | 15:40
Fakta Dibalik Viralnya Rujak Cingur Rp 60 Ribu, Sempat Diteror hingga Biayai Suami Cuci Darah, Kini Ramai Pembeli
Kolase instagram/@nenk_update dan (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

Fakta Dibalik Viralnya Rujak Cingur Rp 60 Ribu, Sempat Diteror hingga Biayai Suami Cuci Darah, Kini Ramai Pembeli

Suar.ID -Setelah viral warung makan Bu Anny, beberapa waktu lalu juga viral di media sosial rujak cingur seharga Rp 60.000.

Marmilla atau Mella (43), penjual rujak cingur seharga Rp 60.000 di Surabaya ini tak pernah menyangka dagangannya viral.

Mella mengaku menyayangkan perbuatan orang yang memviralkan video tersebut meski sekarang ia telah mendapat hikmah atas video rujak cingur dagangannya yang viral.

"Empat pemuda yang memviralkan video itu berlebihan dan bisa dituntut lho," kata Mella, Rabu (12/6/2019).

Baca Juga: Update Kasus Brigpol Dewi yang Kepincut Narapidana hingga Kirimkan Video Syur, Begini Nasib Selingkuhannya Itu

Mella menceritakan, pada Sabtu (8/6/2019) ada empat pemuda yang membeli rujak cingurnya serta es manado. Namun, kata Mella, di video yang viral itu disebutkan bahwa es teh dijual Rp 15.000.

"Saya enggak jual es teh. Orang itu beli es manado ambil berkali-kali. Es manado memang dijual Rp 15.000. Tapi dibilang es teh," ujar dia.

Ia menegaskan, rujak cingur seharga Rp 60.000 itu bukan untuk menipu pembeli.

Sebab, satu porsi rujak cingur itu bisa dimakan untuk tiga orang.

Baca Juga: Kabar Duka, Robby Sugara Aktor Senior Meninggal Dunia, Bintangi 40 Judul Film Selama Berkarir

"Irisan cingurnya pun besar-besar. Petisnya bukan petis biasa yang dijual Rp 10.000-an. Petisnya dua macam, petis Madura dan petis udang. Harga per kilonya Rp 90.000," ucap Mella.

Pasca-video rujak cingurnya itu viral di media sosial, gerobak dorong yang biasa dipakai berjualan dirusak orang tidak dikenal.

Banner yang menempel di gerobak dirusak dan gelas juga dipecahkan.

Selain itu, Mella mengaku mendapat teror dari orang tak dikenal.

Ia menduga, orang yang meneror dirinya adalah pembeli yang membuat video hingga viral di media sosial.

"Saya diteror lewat telepon lebih 20 kali. Orang yang meneror itu pakai nomor gonta-ganti, kadang pakai private number," jelasnya.

Dagangan Mella juga didatangi Satpol PP, pejabat kelurahan, hingga kepolisian.

Ia diminta untuk pindah dan berjualan di depan rumah kosong di Jalan Raya Wiguna Timur, Surabaya.

"Saya malah bersyukur ada video viral. Tapi di video itu isinya enggak benar, gosip semua. Saya dibantu Pemkot Surabaya berjualan di tempat yang lebih bagus," kata Mella.

Pada Selasa (11/6/2019) kemarin, Mella memang tidak berjualan. Ia mengaku tidak enak badan dan mendapat banyak teror.

"Tapi saya enggak takut, saya tetap berjualan. Karena pelanggan saya banyak. Dengan adanya video itu, masih ramai tetap banyak yang mendukung. Pembeli juga enggak kaget dengan harga segitu," kata dia lagi.

20 tahun jual rujak cingur

Mella menjelaskan, ia berjualan rujak cingur sudah berjalan sekitar 20 tahunan.

Saat awal merintis, Mella menjual rujaknya seharga Rp 7.500. Setelah mulai banyak pembeli, rujaknya pun dinaikkan secara berkala, mulai seharga Rp 15.000, Rp 25.000, Rp 35.000, Rp 55.000, hingga terakhir Rp 60.000.

"Saya jual dengan harga Rp 60.000 ini sudah lima tahun lalu. Pembeli juga tidak pernah keberatan dengan harga segitu, baru kemarin-kemarin saja terus diviralkan," kata dia.

Menurut Mella, rata-rata para pembelinya merupakan kelas menengah atas. Sebab biasanya para pembeli menggunakan mobil.

Pegawai pemerintahan dan kepolisian juga disebut sering membeli rujak cingur miliknya. "Bahkan ada yang sekali beli 10 porsi dibungkus," ujarnya.

Selain menjual rujak cingur seharga Rp 60.000, Mella juga menjual rujak petis tanpa kacang dengan harga sama.

Di luar itu, ia juga menjual lontong mie Rp 15.000, gado-gado Rp 15.000, es kopyor Rp 5.000, es blewah Rp 5.000, dan es manado Rp 15.000.

Tulang punggung keluarga

Mella saat ini harus membiayai suaminya, Imron (47) yang mengalami komplikasi sakit batu ginjal dan diabetes.

Setiap pekan, suami Mella itu harus operasi dan cuci darah sebanyak dua kali, yakni setiap hari Senin dan Kamis di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya.

"Saya yang membiayai segitu banyak dan jadi tulang punggung bagi suami dan anak semata wayang," ujar dia.

Dari penjualan rujak cingurnya itu, Mella pun harus menyisihkan uang tersebut untuk membiayai sang suami berobat di rumah sakit.

Ia berharap dagangannya ke depan semakin laris dan dapat membantu kebutuhan keluarga. (Ghinan Salman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulKisah Penjual Rujak Cingur Rp 60.000 di Surabaya yang Viral, Dapat Teror Puluhan Kali hingga Biayai Suami Cuci Darah

Baca Juga: Di Google Sedang Tren Pencarian 'Menikah Dengan Sepupu' Usai Lebaran, Apa Risikonya Perkawinan Sedarah?

Source :Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x