Saat NS dan AB sedang asyik mengobrol, Hemianti sempat tertidur hingga kemudian terbangun saat mendengar teriakan adiknya.
Hermianti sempat melihat jam ketika terbangun yakni pukul 22.30 Wita dan sempat melihat NS terburu-buru keluar dari kamar.
Saat memasuki kamar AB, Hermianti terkejut mendapati leher adiknya bersimbah darah dan menemukan pisau dapur berlumuran darah di atas bantal.
Sang kakak bergegas meminta bantuan tetangga untuk membawa sang adik mencari pertolongan medis.
Bersama tetangganya, Herman, Hermianti membawa korban ke puskesmas dengan menaiki sepeda motor.
Namun, petugas puskesmas menyarankan AB untuk dibawa ke RSUD Luwuk.
Sayangnya, saat sampai di RSUD Luwuk, nyawa korban sudah tak tertolong lagi. Korban meninggal saat dalam perjalanan.
Sementara pelaku, setelah menghabisi nyawa kekasihnya NS berniat kabur dari Kota Luwuk.
Polres Banggai yang menerima laporan atas peristiwa tersebut langsung bergerak cepat dan langsung memburu pelaku.
Tak sampai 1x24 jam, Polres Banggau berhasil meringkus pelaku.
"Selasa pagi pelaku sudah kita amankan. Tadinya pelaku NS mau nyebrang ke Kabupaten Banggai Kepulauan naik kapal. Namun, upayanya itu berhasil kami gagalkan. Saat hendak ditangkap, pelaku sempat melawan petugas, makanya kami lumpuhkan," tutur Sholeh.