Suar.ID - Bagi pasien penderita kanker, dorongan semangat dari keluarga tentu sangatlah penting untuk terus dapat memprjuangkan kesembuhannya.
Namun, bukan memberi dorongan kepada putrinya agar sembuh, ibu ini justru nekat mengakhiri hidup sang buah hati yang menderita kanker.
Dengan dalih membebaskan putrinya dari rasa sakit akibat kanker.
Mehrnaz Didgar (51), seorang dokter bedah terkemuka asal Belgia diganjar lima tahun penjara setelah membunuh putrinya sendiri, lapor Mirror (25/5/2019).
Sang putri, Eline dicekik dengan kantong plastik hingga kehabisan napas dan meninggal.
Selain didakwa penjara, pengadilan juga memberinya terapi psikologi karena menduga ada sebab tertentu yang membuatnya nekat melakukan hal tersebut.
Jaksa penuntut umum awalnya mengajukan tuntutan 26 tahun penjara, semantara pengacaranya memohon agar hukumannya ditangguhkan atas dasar 'sang ibu membunuh karena rasa cinta pada anaknya'.
Bagi hakim Peter Hartoch ini merupakan persidangan terberat dan tersulit baginya.
Namun karena Mehrnaz Didgar tidak memiliki catatan kejahatan, hakim bisa bersikap sedikit lunak.