Sebagai sebuah organisasi baru, Neturei Karta tak bebas bergerak bahkan dibenci sesama kelompok Yahudi Ortodoks yang sama-sama menentang Zionisme.
Menurut harian The Guardian, bahkan di antara kalangan Haredi atau lingkaran Yahudi ultra-Ortodoks, Neturei Karta dianggap sebagai cabang yang amat liar.
Seperti sudah disinggung sebelumnya, Neturei Karta tidak mendukung terbentuknya negara Israel dan menganggap, mereka yang mendukung keberadaan Israel sama dengan menentang janji Tuhan.
Bahkan, situs resmi Neturei Karta menyebut, anggotany kerap berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diwarnai pembakaran bendera Israel di berbagai kota di dunia.
Di antara tokoh-tokoh Neturei Karta yang menentang Israel adalah Moshe Hirsc yang pernah menjadi menteri dalam kabinet Palestina pimpinan Yasser Arafat.
Bahkan setahun setelah Perang Gaza (2008) berakhir, sekelompok anggota Neturei Karta masuk ke Gaza dan bergabung dalam Gaza Freedom March untuk menunjukkan dukungan terhadap warga Palestina di wilayah kekuasaan Hamas itu.
Tak hanya memiliki hubungan dekat dengan Palestina, Neturei Karta juga memiliki kedekatan khusus dengan Iran, musuh bebuyutan Israel.
Pada Oktober 2005, pemimpin Neturei Karta Rabbi Yisroel Dovid Weiss merilis pernyataan yang pada intinga mengkritik kecaman Israel terhadap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Weiss menulis bahwa pernyataan Ahmadinejad yang ingin menghapus Israel dari peta dunia bukan sebuah pernyataan anti-Yahudi.
Weiss berpendapat, Ahmadinejad sebenarnya sedang berusaha untuk menciptakan dunia yang damai dan lebih baik.
Dia bahkan mengulang pernyataan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini yang selalu menekankan penghormatan dan perlindungan umat Yahudi.
Pada Maret 2006, sejumlah anggota Neturei Karta berkunjung ke Iran dan bertemu dengan sejumlah pemimpin Iran.