Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Fakta Sepak Terjang Irfansyah, dari Anggota TNI AD Jadi Pembunuh Bayaran Dibayar 5 Juta Rupiah

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 29 Mei 2019 | 08:10
Senjata api yang diduga akan digunakan pelaku penembakan (Youtube Kompas TV)

Senjata api yang diduga akan digunakan pelaku penembakan (Youtube Kompas TV)

Suar.ID -Ada enam terduga pembunuh bayaran yang ditangkap kepolisian RI di seputaran Aksi 22 Mei yang berujung ricuh itu.

Satu di antara enam terduga itu bernama Irfansyah alias IR.

Tak ada yang menyangka dia pria yang tinggal di Kebun Jeruk, Jakarta Barat, itu merupakan disertir TNI AD.

Baca Juga: Merasa Pernah Dipermalukan Muzdalifah, Nassar Tak Mau Lagi Menikah dengan Wanita yang Mirip Mantan Istrinya

Kadiv Humas Polri Muhammad Iqbal menjelaskan dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Senin (27/5/2019), IR alias Irfansyah merupakan satu dari enam tersangka yakni HK, AZ, TJ, AD dan AV.

Di bawah komando HK sebagai leader, IR, AZ dan TJ masuk dalam daftar eksekutor yang dibekali senjata api oleh HK untuk membuat rusuh pada aksi 22 Mei.

Sementara AD dan AV alias VV, adalah pemasok dan penjual senjata api yang dibeli oleh HK lalu dibagikan ke eksekutor lainnya, termasuk Irfansyah.

Tapi pada Selasa (21/5), pergerakan Irfansyah lebih dulu dimatikan oleh anggota Mabes Polri yang menangkapnya di lapangan tak jauh dari rumah kontrakannya di Jalan Sukabumi, Jakarta Barat.

"Dia ditangkap di lapangan dekat Peruri," ungkap Angela selaku istri Irfansyah di rumahnya, Senin (27/5/2019) malam.

Eks anggota TNI AD

Sebelum ditangkap, sang suami memang mengatakan akan mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar di Bawaslu pada 21 Mei 2019.

"Sebelumnya suami emang bilang mau ikut aksi itu. Sehabis makan malam dia pergi ke lapangan, dia emang suka nongkrong di sana," sambung Angela.

Setelah menangkap suaminya, polisi menggeledah rumah kontrakan mereka disaksikan Irfansyah.

Baca Juga: Parkir Sembarang Tempat, Pria Ini Hanya Bisa Pasrah Mobilnya 'Dihiasi' Coretan Cat Merah

Polisi berusaha mencari tiga senjata api ilegal yang diduga dimiliki Irfansyah untuk menghabisi tokoh pada aksi 22 Mei.

“Digeledah semua malam itu juga. Polisi cari-cari senjata, sampai ke rumah ibu saya yang enggak jauh dari sini juga ikut digeledah,” ujar Angela.

Namun, polisi tidak menemukan senjata, karena memang enggak ada, begitu kata Angela.

Meski tak menemukan senjata api, Angela menyebut polisi menyita sebuah anak panah yang dijadikan pajangan di rumah mereka.

Tak berhenti di situ, Angela pun menuturkan bahwa suaminya merupakan mantan prajurit TNI AD yang disertir lima tahun lalu.

Itu pun sewaktu belum menikahi Angela.

“Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," katanya.

Kerjanya kawal-kawal orang

Angela tak mengetahui persis apa pekerjaan Irfansyah.

Suaminya seakan tertutup untuk membicarkan masalah pekerjaan, bahkan kepada istrinya.

Sepengetahuannya, sang suami kerap diminta mengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angela.

Berdasarkan pantauan Tribun Jakarta, di tempat tinggal Irfansyah, terdapat stiker bertuliskan Prabowo-Sandi yang dipasang di pintu rumah.

Baca Juga: Seorang Istri Mengamuk dan Mematahkan Leher Seorang Wanita yang Mencium Suaminya

Soal afiliasi politik Irfansyah, Angle mengaku tak tahu.

Saat ini, Angela pun terus bolak balik ke ruang tahanan Polda Metro Jaya untuk berusaha menemui Irfansyah.

“Saya tadi juga ke sana nungguin dari jam 10 siang sampai jam 3 sore tapi enggak bisa ketemu," katanya.

Sudah dua kali Angela mendatangi Polda Metro Jaya untuk menemui suaminya, namun tak mendapatkan akses.

Ditangkap tanpa perlawanan

Seperti disebut di awal, Irfansyah ditangkap pada Selasa (21/5) malam di Jalan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Penangkapan IR tersebut disaksikan oleh warga sekitar termasuk seorang warga bernama Udin.

Lebih lanjut Udin mengatakan bahwa IR ditangkap di belakang pos satpam Kompleks Peruri.

"Dia lagi duduk di sana, terus ada polisi beberapa orang samperin dan menangkap dia. Enggak ada perlawanan kok," ungkap Udin kepada TribunJakarta.com, Senin (28/5/2019) malam.

Baca Juga: Anaknya Makin Dekat dengan Fadel Islami, Ternyata Nassar Sudah Lama Tak Bertemu Buah Hatinya Bersama Muzdalifah

"Cuma polisinya emang lumayan banyak, ada beberapa orang," Udin menambahkan.

Meski kerap duduk di pojokan dekat pos satpam, Irfansyah jarang bergaul dengan warga sekitar.

"Orangnya diam. Saya juga sekadar kenal saja, pas ditangkap enggak bawa apa-apa kok dia terus langsung dibawa polisi," tutur dia.

Orangnya tertutup

Istri IR yakni Angela (28) mengatakan bahwa suaminya adalah mantan prajurit TNI AD yang desertir lima tahun lalu sebelum menikahinya.

"Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," kata Angela.

Rupanya IR memang tertutup soal pekerjaannya termasuk pada istrinya sendiri.

Angela juga mengatakan bahwa suaminya kerap diminta untuk mengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angela.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini: Rabu, 29 Mei 2019, Aries Akan Bertemu Seseorang yang Kamu Anggap Menarik!

Dibayar Rp5 juta

Sepanjang bulan April, HK mendapat perintah untuk membunuh pimpinan lembaga survei.

Keterangan itu didapat penyidik dari tersangka AZ karena sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut.

Eksekutornya adalah IR.

"Diperintahkan untuk mengeksekusi dan tersangka IR sudah mendapat uang sebesar Rp5 juta," terang Iqbal.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x