Mereka sudah menjalin hubungan (pacaran) sejak duduk di bangku SMP (sekolah menengah pertama).
"Pria ini sering main ke rumah. Namun saya anggap pacaran biasa, namanya anak-anak," tambah Suhartini.
Suhartini melihat DP sering terlihat ringan tangan kepada Vera.
Hal ini membuat Vera sering ketakutan dan gelisah terhadap DP.
DP terlihat posesif, terlalu cinta dan cemburuan dengan Vera.
"Vera pernah cerita dengan saya, dirinya tidak mau lagi dengan DP, tetapi DP terus memaksanya. Ini karena DP sering kasar dan main tangan," katanya.
Aksi kekerasan yang dialami Vera pun, sambung Suhartini, sering terjadi di rumahnya.
"Nah ketika anak saya cerita, saya bilang kepadanya mengapa saat itu dia (Vera) tidak berteriak atau menjerit. Tidak bisa mak, jujur di rumah kita ini Vera merasa aman," katanya.
Suhartini juga menceritakan, teman Vera Oktaria pernah sempat memberi tahu kalau DP sempat mengancam bahwa lebih baik Vera tewas di tangannya daripada pacaran dengan orang lain.
"Daripada dio jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh, itu diomonginyo ke kawan-kawan Vera, (daripada dia (Vera) jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh. Itu diberitahu ke kawan-kawan Vera)," jelasnya.
Baca Juga : 6 Fakta Pembunuhan Budi Hartanto, Guru Honorer yang Jasadnya ditemukan Tanpa Kepala dalam Koper
Hilang Usai Pulang Kerja