Dirinya juga awalnya tidak tahu soal keterlibatan Iqbal dengan dua terduga teroris itu.
"Iqbal teman kerja saya dulu di Jatiasih. Saya benar-benar engga tahu Iqbal seperi apa, hanya teman kerja aja. Apalagi sama dua orang itu (terduga teroris)," ungkapnya.
Sebelum Densus 88 menggerebeknya, Eko menjelaskan Iqbal sempat menghubunginya melalui sambungan telepon pada Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB, meminta tolong menitip dua temannya menginap semalam di kontrakannya.
"Gua mau nitip dua temen semalam aja, numpang tidur," ujar Eko menirukan ucapan Iqbal melalui sambungan telepon.
Kini Eko telah dikembalikan atau dipulangkan anggota Densus 88 hari ini sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah sebelumnya, dibawa terlebih dahulu ke Mapolres Metro Bekasi Kota dan beristirahat di hotel.
"Tadi pulang jam 1 siang, subuhnya dibawa ke Polres. Terus abis itu ke hotel, baru diantarkan pulang," paparnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 melakukan operasi penangkapan teroris di Kampung Jatikramat RT 1 RW 1, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (5/4/2019).
Penangkapan teroris di Jatikramat, Kota Bekasi merupakan pengerjaran dua terduga teroris yang melarikan diri saat hendak ditangkap di Babelan, Kabupaten Bekasi.
Diketahui dua terduga teroris itu bernama Tarifudin.
Dia tewas setelah meledakkan diri ketika dikejar Densus 88 di gang buntu Jalan H. Idrus 2, RT 1 RW 3, Jatikramat.
Sedangkan satunya lagi adalah Ilham Fikrri alias Samuel yang ditangkap hidup-hidup di sekitar Jalan Ratna.