Tidak hanya biaya perkuliahan, melainkan juga biaya transportasi dan akomodasi semasa pendaftaran ulang sebelum kuliah pun terasa sangat berat.
"Namun ketika sudah diterima, saya kembali ragu mengingat biaya yang dikeluarkan tentunya tidak sedikit. Alhamdullilah, pihak UI khususnya Iluni FKUI dan Dekan FKUI memberikan dukungan dana sehingga keraguan saya seketika sirna," ujarnya.
Arul juga berhasil lulus Bidikmisi dan tak hanya itu, pihak UI juga memberikan kemudahan verifikasi rapor dan daftar ulang yang dilakukan pada minggu yang sama sehingga dirinya tidak perlu keluar uang transportasi Pekanbaru-Jakarta dua kali lebih banyak.
"Kemudahan-kemudahan yang saya peroleh membuat saya semakin yakin bahwa saya dapat menyelesaikan studi saya di UI tanpa terkendala biaya," katanya.
Syahrul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Azman dan Neni Marlina.
Sang Ayah bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan tidak tetap atau tergantung pesanan las, sedangkan ibunya bekerja sebagai penyapu jalan.
Tidak hanya Arul yang menjadi tanggungan Azmandengan NeniMarlina, melainkan kedua kakaknya pun tengah menempuh kuliah di perguruan tinggi di Riau.
Semasa sekolah, Arul mengaku selalu meraih juara umum dengan rata-rata nilai di atas 90.
Maka dari ituArul memberanikan diri untuk mengambil Jurusan Kedokteran di UI.