Suar.ID - Sebuah masjid di wilayah Gansu China telah dihancurkan sebagian karena maraknya kampanye melawan tradisi umat Islam di daerah tersebut.
Pihak berwenang secara sistematis menentang minoritas Islam di negara itu terutama di wilayah Xinjiang barat laut, di mana sekitar satu juta suku Uighur ditahan di kamp.
Bukan hanya masjid, ada juga penghapusan simbol-simbol Islam di Ningxia dan Prefektur Gansu yang menampung sejumlah besar komunitas Muslim.
Pada Selasa (09/04/2019), pihak berwenang telah menghancurkan sebuah masjid yang terletak di desa Gazhuang, Daerah Otonomi Linxia Hui, Gansu, dengan menghancurkan kubah emas yang merupakan simbol masjid.
Baca Juga : Kisah Pilu Perempuan Uighur di Kamp Tahanan Tiongkok: Lebih Baik Mati Daripada Mendapat Penyiksaan Ini
今天 4月11号,共产党暴力强拆甘肃省临夏市折桥噶庄清真寺 pic.twitter.com/Q8fO3xcjdcMasyarakat dan warga juga diperingatkan untuk tidak mengunggah video atau gambar penghancuran masjid tidak kurang dari sebulan yang lalu.— Erkin_Azat (@Erkin_Azat) April 11, 2019
Namun, beberapa bukti kehancuran telah beredar di Twitter, menunjukkan kubah yang rusak, pecahan atap dan derek di depan masjid.
Beberapa warga suku Uighur terlihat meratapi insiden itu.
Orang yang merekam kejadian itu mengirim rekaman itu ke seorang reporter menggunakan nama Erkin Arzat.
Menurut dia, nama itu digunakan untuk melindungi anggota keluarga yang masih hidup di Xinjiang, tetapi dia diberitahu bahwa orang yang merekam video telah ditangkap.
Mengutip dari observers.france24.com (19/04/2019), pemerintah China hanya akan menyisakan satu masjid di setiap kota atau kabupaten.
Hal tersebut dilakukan untuk kedatangan organisasi internasional bila akan mewawancarai komunitas Islam di sana. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)