Suar.ID -Quick count (hitung cepat) yang dirilis beberapa survei sesaat setelah penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2019 pada Rabu (17/4) kemarin menuai pro dan kontra.
Banyak yang pro, dan tidak sedikit yang kontra—terutama kelompok yang merasa dirugikan dengan hasil QC.
Kontrovesi QC semakin ramai ketika ada yang memasang video di media sosial saat sebuah tayangan televisi memperlihatkan hasil berbeda.
Video itu memperlihatkan tayangan di Metro TV pada Rabu (17/4) yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hasil quick count yang ditayangkan dalam siaran langsung itu terlihat berasal dari sejumlah lembaga survei.
Mengetahui hal tersebut, Hanum Rais melalui akun Twitter pribadinya langsung memberikkan komentaranya sembari mengunggah video tayangan siaran Metro TV mengenai hasil quick count tersebut.
Dalam komentaranya, Hanum Rais menyebut bahwa Allah pasti akan tunjukkan manusia yang curangi demokrasi atas nama survei.
"Allah dengan kuasaNya menunjukkan makar manusia yg mencurangi demokrasi Indonesia atas nama survey. Silahkan tonton sendiri," tulis akun Twitter @hanumrais pada Rabu (17/4/2019).
Di lain sisi, Metro TV kemudian mengklarifikasi mengenai penayangan quick count yang memenangkan Prabowo, sebagaimana diwartakan oleh Kompas.com.
Narasi yang beredar:
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, seorang warganet mengunggah video yang menampilkan tayangan live event pemilu serentak 2019 di Metro TV pada pukul 15.11 WIB, Rabu (17/4/2019).
Dalam tayangan itu muncul grafis penghitungan suara dari enam lembaga survei yang bekerja sama dengan Metro TV, yakni LSI Denny JA, Indo Barometer, Charta Politika, Poltracking, SMRC, dan Voxpol
Keenam grafis memperlihatkan keunggulan Prabowo-Sandiaga atas Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam penghitungan cepat.
"Prabowo menang, bro, aslinya Prabowo menang," ujar warganet dalam video.
"Habis ini kita lihat betapa kagetnya para pembicara ini. Itu memberi kode suruh ubah, kita lihat ya," ujar dia.
Selain itu, pada grafis pertama, si perekam video ini sempat ada perhatian khusus terhadap nama lembaga yang terpampang dengan logo enam lembaga yang terlihat tidak selaras.
"Aneh, kita lihat, nah, nah, enggak kebaca katanya," ujar warganet.
Penelusuran Kompas.com:
Menanggapi hal itu, pihak Metro TV langsung memberikan klarifikasi atas kesalahan teknis (technical error) pada penayangan hasil sementara quick count yang disiarkan itu.
"Kami klarifikasi sekitar pukul 15.12 WIB terjadi technical error atau kesalahan teknis pada penayangan hasil sementara hitung cepat sehingga ada perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar," ujar presenter Metro TV, Kevin Egan, pada Rabu (17/4/2019), pukul 21.56 WIB.
Kemudian, Metro TV juga mengklarifikasi mengenai rekapitulasi grafis hasil penghitungan suara sementara dari enam lembaga tersebut.
Berikut hasil hitung cepat sementara:
Indo Barometer:
(01) 54,35 persen
(02) 45,65 persen
Charta Politika:
(01) 54,46 persen
(02) 45,54 persen
SMRC:
(01) 54,83 persen
(02) 45,17 persen
LSI Denny JA:
(01) 55,61 persen
(02) 44,39 persen
Poltracking:
(01) 55,26 persen
(02) 44,74 persen
Voxpol:
(01) 56,16 persen
(02) 43,84 persen
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Kemudian, Metro TV juga mengklarifikasi mengenai rekapitulasi grafis hasil penghitungan suara sementara dari enam lembaga tersebut.
Berikut hasil hitung cepat sementara:
Indo Barometer:
(01) 54,35 persen
(02) 45,65 persen
Charta Politika:
(01) 54,46 persen
(02) 45,54 persen
SMRC:
(01) 54,83 persen
(02) 45,17 persen
LSI Denny Ja:
(01) 55,61 persen
(02) 44,39 persen
Poltracking:
(01) 55,26 persen
(02) 44,74 persen
Voxpol:
(01) 56,16 persen
(02) 43,84 persen
(Siti Nur Qasanah/Grid Hot)
Artikel ini sudah tayang di Grid Hot dengan judul Komentari Hasil Quick Count Pemilu 2019, Hanum Rais: Allah Tunjukkan Manusia yang Curangi Demokrasi Atas Nama Survey