Setelah menerima telepon dan membaca pesan masuk, ia mengenderai mobilnya dengan sang anak yang masih ada di kursi belakang.
Ayah yang tidak disebutkan namanya tersebut kemudian memarkirkan mobilnya di sebuah toko, menguncinya tanpa menyadari anaknya masih di dalam mobil.
Setelah sembilan jam berlalu, ibunya yang bertugas menjemput ke sekolah tidak menemukan sang anak.
Barulah anak tersebut ditemukan di dalam mobil yang terkunci dengan kondisi wajah telah berwarna ungu dan sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Hal ini diduga karena cuaca yang begitu panas mencapai 30 derajat celcius pada hari itu.
Sang ayah dikabarkan meminta sekolah anaknya untuk ikut bertanggung jawab karena tidak memberitahunya bahwa putrinya tidak masuk sekolah.
"Tiga orang guru mengajar di kelas yang muridnya kurang dari 20 anak (tiap kelas), dan mereka tidak tahu bahwa satu anak tidak masuk," kata sang ayah.
Akhirnya pihak sekolah pun setuju untuk membayar sekitar 32.00 yuan atau sekitar 67 juta rupiah.
Baca Juga : Kisah Firdaus: Anak Putus Sekolah yang Hidup Seorang Diri di Rumah Kontrakan Kotor yang Gelap