Sementara itu, putranya, DR tergeletak dengan mulut mengeluarkan busa, tepat di sebelah jasad istrinya.
Petugas Polsek Bonorowo yang mendapat laporan segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melarikan DR ke RSUD Prembun untuk mendapat pertolongan medis.
Setelah keadaan DR membaik, DR langsung ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan sang istri.
DR langsung menjalani pemeriksaan penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen.
Melansir dari Tribun Jateng, Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar melalui Kasubbah Humas AKP Suparno mengatakan langsung membawa DR ke Mapolres Kebumen untuk pemeriksaan pada Rabu (21/11/2018) sekitar pukul 14.30 WIB.
"Begitu dinyatakan sembuh, tersangka dibawa ke Polres Kebumen. Kepada penyidik, tersangka telah mengakui perbuatannya mengaiaya istrinya hingga meninggal dunia," jelas AKP Suparno seperti yang tertulis dalam web resmi Tribrata News Polres Kebumen.
Tersangka terjerat dengan Pasal 338 KUHP subs Pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Th 2004 tentang KDRT ancaman 15 tahun penjara.
Tersangka mengaku hanya ingin memberikan pelajaran kepada istrinya, Eni Hernawati yang dianggap tidak menghormatinya sebagai suami.
Namun, tindakannya di luar kendali, hingga akhirnya sang istri meninggal dunia dengan luka sayatan menganga akibat sabetan sabit oleh tersangka.
"Setelah melakukan penganiayaan, istrinya meninggal. Selanjutnya, tersangka berusaha bunuh diri dengan meminum racut Lenit (obat pembasmi serangga)," kata AKP Suparno.
Kepada polisi, tersangka mengaku teramat sayang kepada isterinya.