TUDM semakin was-was lagi ketika tahu Singapura membeli jet tempur generasi kelima F-35 Lightning II untuk mengantisipasi konflik dengan Malaysia di Tuas.
Di pihak Indonesia, TNI AU sudah kedatangan 24 F-16 Block 52 ID dan mungkin bakal menambah 48 unit F-16 Viper, varian tercanggih dari Fighting Falcon.
Belum puas, tentara langit Indonesia juga bakal kedatangan 11 unit Predator Udara Sukhoi Su-35 yang diklaim mampu menyaingi ketangguhan F-35.
Sadar kini kekuatan udara mereka melemah hampir di titik nadir, PM Mahathir Mohamad mencanangkan pembelian Light Combat Aircraft (LCA) untuk TUDM.
Mengutip Pakistan Today, Jumat (5/4/2019) tapi nampaknya keinginan TUDM memiliki jet tempur sekelas Sukhoi, MiG atau lansiran negara Barat lainnya harus dikubur dalam-dalam.
Di Pameran Internasional Maritim dan Dirgantara Langkawi (LIMA) 2019, Pemerintah Malaysia mengumumkan bakal mengakuisisi jet tempur JF-17 Thunder itu pun mereka akan mencobanya dulu dengan mendatangkan dua unit.
Ketika disinggung mengenai rencana pembelian ini, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan jika JF-17 Thunder merupakan pesawat tempur berkualitas baik.
"Mereka (Pakistan) telah membuat senjata yang berkinerja sangat baik," ujar Mahathir seperti dikutip dari Pakistan Today.
Bahkan PM tertua di dunia itu juga memuji AD Pakistan yang ia anggap sangat profesional dan kuat.
"Jika Anda berperang melawan tentara mereka (Pakistan), Anda akan mendapatkan hidung berdarah."
Lantas apa istimewanya JF-17 Thunder?
Bisa dibilang ini adalah pesawat tempur “kelas rendah” karena selain berharga murah, jet ini tak tergolong canggih.