Sementara, biji buahnya yang tua dan kering menyimpan kadar minyak (lemak) nabati 35 - 40%.
Komposisi asam lemaknya meliputi, asam oleat, asam linoleat, asam eikosanoat, asam palmitat, asam stearat, asam arakhidat, dan lainnya.
Kalau daun dan buah mudanya dapat langsung disayur, biji kelor tua bisa untuk bahan baku pembuatan obat dan kosmetika.
Begitu pun minyak pelumas yang biasa digunakan oleh tukang arloji, juga bisa diproduksi dari biji kelor.
Pemanfaatannya sebagai tanaman obat pun bukan hal baru. Daun kelor ditumbuk halus bisa ditorehkan pada luka untuk mempercepat penyembuhan.
Hal ini masuk akal karena kelor mengandung semacam zat antibiotik yang dikenal sebagai zat pencegah infeksi. Demikian juga ketika digunakan sebagai obat kompres dapat menurunkan panas badan akibat demam.
Sebagai tanaman berkhasiat obat, bila dicampur bersama kulit akar pepaya dan kemudian dihaluskan, bisa untuk obat luar (bobok) penyakit beri-beri dan pembengkakan.
Daunnya ditambah kapur sirih, bisa untuk obat kulit, seperti kurap dan sejenisnya.
Sedangkan sebagai obat dalam, air rebusan akarnya konon ampuh untuk obat rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, hingga obat kencing nanah.
Masih kabarnya juga, akarnya bagus untuk pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, dan juga menurunkan tekanan darah tinggi.
Demikian pula daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, kencing manis, dan penyakit jantung.