Suar.ID -Mi instan atau mie instan merupakan hidangan lezat, populer, dan begitu digemari di seantero dunia.
China menjadi konsumen nomor satu di dunia, sementara Indonesia berada di urutan selanjutnya.
Sebenarnya ini bukan barang baru. Sekelompok ilmuwan menunjukkan bahwa mengonsumsi mi instan punya keterkaitan dengan meningkatnya risiko kanker, stroke, diabetes, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dll.
Di Amerika Serikat, mi instan sering disebut sebagai ramen.
Begitu juga dengan di Jepang—walaupun pada dasarnya, ramen asli Jepang bukanlah makanan cepat saji.
Saat mi instan pertama kali ditemukan, ia dijual dengan merek dagang “Chikin Ramen”.
Sejak itu, mi instan dikenal sebagai ramen di luar Jepang, walaupun secara teknis itu bukan ramen.
Bahan mi instan dianggap berbahaya
Jika kita melihat kompisisi mi instan, menjadi jelas dari mana bahaya itu berasal: tinggi lemak, tinggi garam, tinggi kalori, dan bagaimana ia diproses.
Mi instan juga disebut mengandung tersier-butil hidrokuinon (TBHQ), yang merupakan bahan pengawet kimia yang berasal dari industry minyak bumi.
Sialnya, bahan kimia itu disebut meningkatkan risiko kanker.
TBHQ merupakan pengawet yang biasa ditemukan dalam mi instan dan telah objek banyak diskursus kesehatan.