Supermarket Ini Gunakan Daun sebagai Kemasan Alih-alih Menggunakan Plastik

Suar.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat semakin banyak upaya untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan kita sehari-hari.

Di Indonesia sendiri misalnya, beberapa minimarket atau supermarket telah menerapkan kantong plastik berbayar.

Hal itu ditujukan agar pembeli menggunakan tas belanja sendiri dan mengurangi kantong plastik.

Di Thailand, salah satu supermarket bahkan memiliki solusi cemerlang untuk mengganti kemasan plastik dengan daun pisang.

Supermarket dengan kemasan daun pisang untuk mengurangi penggunaan plastik.

Ide ramah lingkungan ini diadopsi oleh Rimping Supermarket di Chiangmai, Thailand.

Dari foto, kita dapat melihat bahwa Rimping mulai menggunakan daun pisang untuk membungkus produk sayuran mereka.

Tak seperti plastik, daun dapat dikomposisikan, daun pisang menambah nutrisi ke tanah, dan bertindak sebagai kompos untuk kebun.

Ini jelas membuat solusi sempurna untuk lingkungan kita.

Tentu saja, tidak semua daun cocok untuk pengemasan, tetapi ukuran daun pisang lebar, tebal dan cukup fleksibel untuk memungkinkan mereka dilipat tanpa patah.

Permukaan lilin daun pisang memberikan kualitas kedap air yang kuat dan membuatnya lebih tahan lama ketikadikombinaskan dengan produk sayuran.

Secara estetika, daun-daun hijau ini menambah sentuhanyang lebih bernilai juga.

Daun pisang tersedia sepanjang tahun di Thailand.

Pohon pisangtumbuh cepat di iklim tropis dan tidak ada daun yang mengandung racun, pewarna atau iritasi.

Selama berabad-abad, daun pisang telah menjadi bagian dari budaya kuliner orang Asia.

Yang paling populer adalah orang India yang telah menggunakan daun pisang untuk piring dan orang Indonesia, China, dan Vietnam telah dikenal menggunakan daun sebagai pembungkus makanan juga.

Rimping Supermarket sudah pasti membuat keputusan besar tentang hal ini.

Tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan kita, tetapi sangat mungkin bahwa mereka akan memulai tren pengurangan plastik dari tingkat komersial. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)