Namun, Jokowi bersikeras kalau dirinya ingin tetap datang ke lokasi tersebut.
Alasan Kapolri melarangnya datang ke Sibolga itu yakni karena baru terjadi ledakan bom bunuh diri yang cukup besar.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat menghadiri pertemuan khusus dengan tokoh agama dan masyarakat di Hotel WI Sibolga, Minggu (17/3/2019).
Namun, Jokowi tetap yakin pada prinsipnya harus berangkat ke Sibolga, untuk menepati janjinya meresmikan Pelabuhan Sibolga dan bertemu masyarakat.
Hidup dan mati manusia, katanya, ada di tangan Allah SWT.
"Jangankan ke Sibolga, ke Afghanistan saja saya berangkat, walaupun dua jam sebelum pesawat mendarat terjadi ledakan bom yang menewaskan beberapa orang. Bagi saya pekerjaan harus dilaksanakan, masalah keamanan itu adalah urusan TNI dan Polisi," tegas Jokowi dalam pertemuan itu, yang spontan disambut dengan tepuk tangan dan teriakan 'hidup pemimpin pemberani Pak Jokowi.'
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Sibolga besera dengan Ibu Negara berlangsung aman dan kondusif.
Antusiasme masyarakat untuk bertemu dan bersalaman dengan Presiden tidak terbendung.
Baca Juga : Beredar Produk Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Sebut Itu Kampanye Hitam
Duuhh paak, ini bukan soal berani, ini soal keselamatan, coba klo ada apa2 sama bapak gimana, ya memang sih jodoh, mati & rejeki itu takdir, tapi kan...hm klo soal berani ai percaya dah, wong situ masuk got aja berani kok( mungkin begitu dlm hatinya Pak Tito )...???????? pic.twitter.com/2BJZllDyhIDi akun Twitter-nya, Iwan Fals menulis cuitan seolah-olah hal itu yang dibisikkan Kapolri saat mendengar respon tersebut.— Aku Cinta 30032019 (@iwanfals) March 19, 2019
Iwan Fals tampak memposting potongan artikel soal pemberitaan tersebut.