Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Hal Tentang Korban Pertama Pembantaian Christchurch, Termasuk Kata Pertama dan Terakhirnya pada Teroris Biadab

Masrurroh Ummu Kulsum - Minggu, 17 Maret 2019 | 13:29
Daoud Nabi bersama cucunya.
Facebook/Haji Daoud Nabi - BBC

Daoud Nabi bersama cucunya.

Yama Nabi, putra Daoud Nabi datang terlambat ke masjid dan lantas dihadang oleh polisi.

Seorang teman berteriak kepadanya bahwa Daoud Nabi telah menyelamatkan nyawanya. "Ayahmu menyelamatkan nyawaku. Ayahmu menyelamatkan nyawaku," teriak orang tersebut.

Pada saat itu Yama tidak mengetahui bahwa ayahnya telah menjadi korban tewas serangan itu. Yama bahkan harus menonton video serangan itu untuk memastikan sendiri ayahnya telah mati.

3. Seorang kakek sembilan cucu

Bercerita kepada Sydney Morning Herald, Yama menyebut sempat mengalami persilisihan dengan sang ayah yang telah memiliki 9 cucu ini.

Ia sampai tidak bertemu dengan sang ayah selama dua atau tiga minggu. Tetapi Yama ahu betapa lelaki tua itu sangat mencintai cucu-cucunya.

Untuk memperbaiki hubungan dengan ayahnya, Yama membawa putrinya Zahal ke masjid.

Namun Yama terlambat, Daoud telah meninggal dunia sebelum mereka bertemu.

Baca Juga : Sudah Tak Menyesal Bantai 49 Nyawa di Masjid Selandia Baru, Brenton Tarrant Juga Klaim Berhak Dapat Nobel Perdamaian

Baca Juga : Kisah Pengasuh Bayi Asal Wonogiri Menikah denga Bule Kaya Asal Selandia Baru yang Dia Kenal di Pantai Bali

4. Terkenal murah hati pada sesama pengungsi di Selandia Baru

Daoud Nabi adalah seorang pengungs dari Afghanistan, ia pindah ke Selandia Baru tahun 1977 untuk mencari suaka.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x