- Kiblat hotel dunia datang dari Barat
Tentara Belanda yang dikirim ke sini harus tinggal selama 1-3 tahun.
Mereka harus meninggalkan istri dan keluarganya di Belanda sehingga libido mereka harus tetap disalurkan.
Sehingga mereka mencari ‘gundik’ atau Nyai yang bisa menemani tidur.
Tapi tidak semua demikian.
Ada yang bikin semacam teman tidur yang bisa dipeluk.
Baca Juga : Ini Makna dari Seluruh Simbol pada Senjata yang Digunakan Brenton Tarrant Menyerang Masjid di Selandia Baru
Akhirnya lahirlah guling yang sering disebut juga sebagai ‘Dutch Wife’ yang dianggap sebagai istri mereka dan bisa dipeluk saat tidur.
Jadi guling praktis cuma terkenal di Belanda dan Indonesia, meski guling juga sudah dikenal di beberapa negara lain.
Di sisi lain, kiblat pembangunan hotel di Indonesia mengacu pada hotel-hotel di barat.
Dalam service hotel ala barat, tidak dikenal adanya guling.
Jadi hotel di Indonesia pun juga tidak menyediakan guling.