"Kalau reuni itu sering pada ngasih uang, alasannya dulu pernah makan tapi belum bayar," katanya, Kamis (27/7/2017) lalu.
"Pernah ada yang memberi sampai Rp3 juta," ujarnya.
Namun menurutnya, pemberian itu bentuk kepedulian mereka.
"Dahulu kan pas mereka kuliah sering saya "openi" istilahnya, jadi sekarang ngasi tambahan modal, alasannya bayar utang yang dahulu," jelas perempuan 66 tahun tersebut.
Mbok Jum mengaku selama berjualan bersikap luwes terhadap pelanggannya.
"Kalau tidak punya uang ya silakan makan dahulu gakpapa," katanya.
Mbok Jum mengaku hanya membuat masakan yang enak dan murah untuk bisa bertahan selama puluhan tahun.
“Yang penting enak,dan murah, buat mahasiswa, ojo larang-larang (jangan terlalu mahal),” katanya.
Adapun, harga masakan yang dibanderol di Mbok Jum hanya berkisar 7 ribu sampai 8 ribu.
Di kantin Mbok Jum tersedia menu di antaranya pecel, gudeg sambel goreng, soto, nasi urap, aneka lauk dan minuman.
“Daripada di rumah, mending jualan , seneng liat anak-anak,” katanya.
Selamat jalan Mbok Jum, semoga kebaikannya kepada para mahasiswa semasa hidup menjadi amal ibadah yang diterima Tuhan.