Juragan Durian Tiba-tiba Membatalkan Kompetisi Pencarian Jodoh Anaknya, Dia Kini Bisa Kena Masalah Hukum!

Suar.ID - Anon Rodthong baru-baru ini mengabarkan mengakhiri kompetisi pencarian jodoh untuk anaknya.

Anon Rodthong (58) yang berasal dari Thailand, sebelumnya diberitakan bersedia memberi hadiah 10 mobil, rumah, dan 10 juta baht (sekitar Rp 4,4 miliar) uang tunai kepada siapa pun yang bisa memenangkan hati putrinya.

Sejak dia mengumumkan penawarannya kepada publik untuk menemukan putrinya (26) jodoh sebagai seorang suami, berita itu langsung viral di Internet dan sekarang menurut sang ayah, dia telah menerima banyak penawaran.

Sangat mengejutkan saat dia mengatakan setidaknya ada 10.000 orang berlomba-lomba mencari peluang untuk menjadi menantu pedagang durian tersebut, laporan AsiaOne.

Baca Juga : Masih Ingat Juragan Durian yang Akan Kasih uang Rp 4,4 Miliar untuk Calon Menantunya? Ujian Pencarian Jodoh Akan di Mulai!

WOB

Pencarian jodoh, juragan durian akan beri Rp 4,4 miliar untuk calon menantu.

Namun Anon mengatakan pada hari Rabu (06/03/2019), bahwa ia membatalkan turnamen yang telah ia umumkan pada awal minggu untuk membantu menyaring "satu" dari 10.000 calon pelamar.

Pengusaha itu dilaporkan mengatakan bahwa publik menjadi terlalu mengganggu keluarga dan bisnisnya, menambahkan bahwa ia masih berniat memberikan 10 juta baht (Rp 4,4 miliar) kepada siapa pun yang menikahi putrinya.

Berita Anon mencari calon menantu, yang akan dihargai dengan hadiah uang tunai bersama dengan bisnis duriannya, menjadi viral sejak pengumuman Facebook diposting pada hari Sabtu (02/03/2019).

Tetapi tampaknya respons terbukti terlalu banyak untuk ditangani pasangan tersebut, yang mengarah pada pembatalan pertemuan.

Baca Juga : Juragan Durian Cari Jodoh Buat Putrinya: Sediakan Uang Rp4,4 Miliar, 1 Rumah, dan 10 Mobil untuk Calon Menantunya

WOB

Pencarian jodoh, juragan durian akan beri Rp 4,4 miliar untuk calon menantu.

Namun, beberapa pengamat telah menyuarakan keraguan tentang keaslian "proposal" tersebut.

Seorang pengacara yang berbicara kepada media Thailand mengatakan bahwa Anon dapat mengalami masalah hukum jika seluruh perkataannya itu ternyata tidak lain adalah taktik pemasaran. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)