Suar.ID – Dengan tangisan haru, Komariah dan Suryadi memeluk anaknya, Rahmad (20) yang baru saja dinobatkan sebagai lulusan terbaik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya, Cigombong, Bogor, Jawa Barat.
Rahmad berhasil memperoleh nilai tertinggi di antara 8.389 Bintara Remaja yang dilantik sebagai anggota Polri pada Senin (4/3/2019).
Penghargaan berupa medali emas dikalungkan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Pramono dalam upacara pelantikan pagi itu.
Awalnya, tak terbesit sama sekali dipikiran Komariah anaknya bisa menjadi anggota kepolisian lantaran ia hanya anak dari seorang tukang ojek pasar dan pedagang sayur keliling.
Baca Juga : Jauh dari Kesan Mewah, Seperti Ini Suasana Rumah Masa Kecil Luna Maya di Bali
Baca Juga : Kisah Hussein Mosa, Tawanan yang Selamat Setelah 2 Kali Nyaris Dipenggal oleh ISIS
"Kan image masyarakat jadi polisi kan pakai duit ratusan juta. Jangankan ratusan juta, kalau mama enggak dorong gerobak, enggak bisa punya duit," kata Komariah pada wartawan Senin siang.
Namun berkat kegigihan, dan niat yang kuat untuk mengubah nasib keluarganya, Rahmad yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan swasta meminta restu kepada orangtuanya untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Polri.
Ia ingin mematahakan stigma di masyarakat yang menyebutkan jika ingin menjadi anggota kepolisian harus dengan biaya yang sangat mahal.
Sebelum pendaftaran sebagai siswa SPN dibuka, Rahmad rajin melatih fisiknya di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma.
"Jadi kalau masuk kerja sore, paginya dia ini lari ke Halim, kalau saya libur dorong gerobak ya saya ikutin, saya liatin," ujar Komariah.