Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

No Body No Parole: Menolak Pembebasan Bersyarat kepada Pembunuh yang Tidak Mengatakan Lokasi Korban

Adrie Saputra - Sabtu, 02 Maret 2019 | 15:20
Ian Simms
Mirror

Ian Simms

Suar.ID - Seorang kriminolog terkemuka telah mendukung undang-undang No Body No Parole (Tak ada tubuh tak ada pembebasan bersyarat) yang baru - di mana kampanye itu telah mendekati 500.000 tanda tangan.

Profesor Elizabeth Yardley bersikeras bahwa pembunuh yang menolak untuk mengungkapkan di mana lokasi korban mereka, seharusnya tidak dibebaskan sampai merekamemberitahukannya.

Dia mendukung kampanye Marie McCourt, yang putrinya Helen terbunuh pada tahun 1988 pada usia 22 tahun oleh Ian Simms.

Ian Simms, tidak pernah memberi tahu polisi di mana dia membuangnya.

Baca Juga : 'Pengantin ISIS' Shamima Begum, Masih Dukung Pemerkosaan dan Pembunuhan Budak Seks Yazidi

Helen McCourt
Mirror

Helen McCourt

Namun dia baru-baru ini, dia dikabarkan menikmati hari pelepasan.

Prof Yardley, dari Universitas Birmingham, mengatakan, "Kami percaya tidak ada pembunuh yang bahkan memiliki kemungkinan untuk pembebasan bersyarat bila dia menahan informasi mengenai keberadaan korban mereka."

"Keluarga Helen layak mendapat kesempatan untuk memberinya tempat pemakaman dan istirahat terakhir."

"Tempat peristirahatan terakhir yang mereka pilih bukan 'di Simms'."

Baca Juga : 4 Fakta Penemuan Jasad Mahasiswi Tanpa Busana di Palembang, Diduga Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan

Source :Mirror

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x