#Kisah Ketiga
Pada musim dingin tahun 2001, Erika Nordby yang berusia 13 bulan bangun di tengah malam saat berada di rumah seorang teman keluarga.
Meskipun dia sedang menikmati pelukan saudara perempuannya yang berumur tiga tahun dan ibunya, Nordby bangkit dan berjalan di malam yang sedingin es di Kanada itu. Ia hanya mengenakan popok dan kaos oblong.
Pada pukul 3 pagi, ibu Nordby terbangun dan menyadari bayinya tidak ada.
Ketika ia akhirnya menemukan putrinya, Nordby tertelungkup di salju dan kaku, ia berada di salju selama empat jam.
Ketika paramedis tiba, mereka berjuang untuk memasukkan infrus ke dalam pembuluh darah untuk mengalirkan cairan melalui sumsum tulangnya.
Setelah perawatan dengan selimut penghangat “Bair hugger” di ruang gawat darurat, jantung Nordby mulai berdekat lagi, dan ana itu akhirnya pulih sepenuhnya.
Baca Juga : Walau Kalah Rangking Militer, Pakistan Punya Senjata Nuklir Lebih Banyak Dibanding India
Selama mereka mendingin dengan cukup cepat, tubuh akhirnya memiliki cukup oksigen di berbagai bagian tubuh, seperti otak. Rasanya seperti dalam keadaan mati suri.
#Kisah Keempat
Ketika ahli radiologi Swedia berusia 29 tahun, Anna Bagenholm, pergi bermain ski bersama teman-temannya, ia tidak pernah menyangka bahwa itu hampir merenggut nyawanya.
Pada perjalanan di tahun 1999, Bagenholm menyelinap menuruni bukit dan jatuh lebih dulu ke danau yang beku.