Menurut dia, IP masuk Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes) lantaran bersimpati serta mempunyai kebanggaan tersendiri.
Haryani pun mengaku sempat memperingatkan IP untuk tidak bergabung dan banyak kegiatan di luar karena anaknya masih kecil.
Meski begitu, karena IP menyakinkan tidak akan terjadi apa-apa, Hariyani akhirnya membiarkan.
Hingga kita tahu apa yang akhirnya terjadi kemudian.
Kita tahu, beberapa hari yang lalu beredar video di mana tiga perempuan berkampanye door to door.
Dalam aksinya itu, seperti terekam dalam video yang beredar, mereka bilang:
“Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiyung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin.”
Baca Juga : Foto Ratu Elizabeth II dengan Tangan 'Ungu' Buat Warganet Khawatir
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih seperti ini:
“Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang memakai kerudung. Perempuan sama perempuan boleh menikah, laki-laki sama laki-laki boleh menikah.”
Tak lama kemudian, Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra menyebut, tiga perempuan yang terkait dengan dugaan video berisi kampanye hitam diamankan ke Polda Jabar untuk menghindari konflik.
"Tiga orang wanita itu kami amankan sebagai langkah preventif terjadinya konflik yang lebih besar," kata Nuredy setelah rilis pengungkapan kasus curanmor di Mapolres Karawang, Senin (25/2).