Mahdya kemudian menceritakan pengalamannya yang lain.
Dia pernah dijual pada orang yang membelinya untuk membersihkan rumah dan memasak.
Jika Mahdya tidak mematuhi perintahnya, pria itu mengancam akan menikahi dan menjual putrinya yang baru berusia 8 tahun.
“Dia memberi tahu saya, jika saya tidak patuh maka dia akan menikahi anak perempuan saya yang berusia 8 tahun atau menjualnya kepada pria lain,” katanua.
Baca Juga : Ini Alasan Warga Negara Asing Bisa Mendapatkan E-KTP alias KTP Elektronik
Setelah berbulan-bulan kelaparan, di awal bulan ini Mahdya berhasil melarikan diri dari ISIS dan suami terbarunya, warga Uzbekistan.
Selama itu Mahdya mengaku jika ia dipaksa makan tongkat dan kotoran binatang agar tetap hidup.
"Aku tidak pernah berpikir aku akan selamat," katanya.
Namun, ketika pertama kali Mahdya mencoba melarikan diri putrinya yang telah dicuci otak oleh ISIS menolak untuk ikut bersamanya.
Alasannya adalah mereka takut orang Kurdi yang telah membebaskannya tidak beriman.
Akhirnya, Mahdya memberi tahu anak-anaknya bahwa mereka akan keluar untuk mendapatkan makanan.
“Pada akhirnya aku harus memberi tahu mereka bahwa kami akan keluar untuk mendapatkan makanan.” pungkasnya. (Septiyanti Dwi Cahyani/Grid Hot)