Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sempat Disinggung Fadli Zon Terkait 'Buyback' Indosat, Kini Indonesia Punya Satelit Canggih Nusantara 1

Adrie Saputra - Sabtu, 23 Februari 2019 | 08:44
Konferensi pers terkait peluncuran Satelit Nusantara Satu oleh PT PT Pasifik Satelit Nusantara di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Kompas.com

Konferensi pers terkait peluncuran Satelit Nusantara Satu oleh PT PT Pasifik Satelit Nusantara di Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Jokowi

Jokowi

Namun kini nampaknya secara tidak langsung Jokowi telah mempunyai jawaban yang membuat epic comebackterkait buyback Indosat.

Suatu ketika dalamsuatu sesi debat Pilpres 2014, Jokowi ingin agar satelit di Indonesia dioperasikan dan dikendalikan langsung oleh perusahaan telekomunikasi yang mayoritas dimiliki negara.

Bila telah dilakukan buyback, kata Jokowi saat itu, Indonesia dapat mengoperasikan pesawat tanpa awak dengan satelit sendiri dan bukan satelit yang dipinjam dari negara lain.

"Ke depan, kuncinya satu, kita buyback, ambil alih kembali saham Indosat," ujar Jokowi dalam debat capres putaran ketiga di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014).

Namun ternyata untuk membeli kembali Indosat bukan hal yang dinilai cukup bagus.

Melansir dari bisnis.tempo.co, Guru Besar Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyatakan saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memiliki saham Indosat walaupun itu janji pemerintahan Jokowi sebelumnya.

"Stop pembicaraan soal itu, karena itu merugikan kita," ujar Rhenald seusai acara bedah buku Dibalik Reformasi 1998 karya Laksamana Sukardi di Kampus UI, Depok, Selasa, 6 November 2018.

Mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi dalam buku yang ditulisnya juga membeberkan alasan penjualan Indosat pada era Presiden Megawati.

Baca Juga : Jokowi Dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu soal 'Kepemilikan Lahan' Prabowo

Puluncuran satelit Nusantara 1

Puluncuran satelit Nusantara 1

Menurut Rhenald, Jokowi tidak perlu membeli kembali Indosat karena sebelumnya ada syarat waktu itu bahwa ekonomi minimal sudah tumbuh 7 persen.

Source :Kompas.comTribunnews.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x