“Jumlah anak yang terbunuh atau cacat meningkat tiga kali lipat. Ini sangat mengkhawatirkan,” imbuhnya.
Peace Research Institutemelakukan riset pada 2017 dan menemukan fakta bahwa ada 420 juta anak-anak yang tinggal di daerah konflik. Jumlah ini mewakili 18% anak-anak di seluruh dunia.
Data dari Save the Children maupun organisasi lainnya diharapkan dapat menyadarkan pembuat kebijakan untuk membantu melindungi anak-anak di negaraperang.
Misalnya, dengan menerapkan batas umur perekrutan anggota militer minimal 18 tahun dan melarang penggunaan senjata peledak di area padat penduduk.
Baca Juga : (Video) Latar Belakang yang Sesungguhnya dari Pria yang Tega Bunuh Istrinya Sendiri, Romi: Susah Ngomongnya
“Sangat mengejutkan bahwa di abad ke-21 kita mengalami kemunduran standar moral. Seharusnya anak-anak dan warga sipil tidak boleh menjadi sasaranperang,” pungkas Thorning-Schmidt.