Suar.ID - Kalau bisa memilih, banyak orang ingin hidup damai.
Nyatanya konflik selalu menjadi bagian dari kehidupan dan bisa memuncak pada perang.
Perang mebawa banyak kerugian juga tak sedikit menyebabkan nyawa melayang.
Menurut data dari organisasi Save the Children, sekitar 100 ribu bayi di dunia meninggal setiap tahunnya akibatperang.
Baca Juga : Puluhan Bakso Mendadak Gratis Demi Jokowi dan Bisa Dinikmati Siapa Saja yang Datang
Di sepuluh negara dengan konflik terparah–yaitu Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Irak, Mali, Nigeria, Somalia, Sudan Selatan, Suriah, dan Yaman–diperkirakan ada 550 ribu bayi yang meninggal antara 2013 hingga 2017.
Mereka dipaksa menyerah padaperangdan dampak negatifnya, termasuk kelaparan, kerusakan rumah sakit dan infrastruktur lain, serta kurangnya akses ke kesehatan dan sanitasi.
Seandainya dapathidup pun, nasib mereka tak baik.
Mereka harus menghadapi ancaman terluka dan cacat, direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata, diculik dan menjadi korban kekerasan seksual.
Baca Juga : 4 Fakta Marion Jola, Si Cantik Asal NTT yang Sempat Bikin Heboh Netizen
“Satu dari lima anak yang tinggal di wilayah tersebut terkena dampak perang setiap saat dalam dua dekade terakhir,” kata Helle Thorning-Schmidt, CEO Save the Children.