Follow Us

Untuk Pertama Kalinya dalam 100 Tahun, Black Panther Langka Terekam di Afrika

Nieko Octavi Septiana - Minggu, 17 Februari 2019 | 17:56
black panther
nationalgeographic.grid.id

black panther

Populasi macan tutul sendiri telah menyusut setidaknya 66% karena rusaknya habitat dan jumlah mangsa sehingga mereka kerap kelaparan.

Hidup dalam bayangan

Ada sembilan subspesies macan tutul yang tersebar di Afrika hingga Rusia Timur.

Sebelas persen di antaranya dianggap melanistik dan sebagian besar ditemukan di Asia Tenggara di mana hutan hujan tropis menaungi mereka.

Baca Juga : 5 Tahun Tinggal di Kanada, Gisela Cindy Sudah Berani Perlihatkan Foto Pacar Bulenya

Diperkirakan bahwa melanisme menyediakan kamuflase tambahan saat berada di habitat tersebut, memberikan keuntungan bagi macan tutul untuk memburu mangsanya.

Meski begitu, di Kenya, macan tutul hitam, atau yang sering disebut ‘black panther’, hidup di semak-semak gersang.

“Macan tutul Afrika hidup di lingkungan tipe sabana, jadi melanisme ekstra tidak memberi mereka keuntungan beradaptasi seperti yang tinggal di hutan tropis,” ungkap Vincent Naude, koordinator proyek forensik genetika untuk organisasi Panthera yang tidak terlibat dalam penelitian.

Selain itu, karena ‘black panther’ ini ditemukan bersama ibunya yang berwarna normal, maka ada kemungkinan bahwa kulitnya yang unik tidak terpengaruh oleh ikatan keluarga.

Baca Juga : Hari Ini Debat Kedua Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Begini Urutan Segmen dan Penampakan Lokasi Debatnya

Yang menarik, menurut Pilford, negara fiksi Wakanda ciptaan Marvel––rumah dari pahlawan super Black Panther, terletak di Afrika Timur yang cukup dekat dengan Kenya.

“Ini merupakan kebetulan yang unik,” ujar Pilford.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest