Dia mengisi truknya yang diparkir dengan karbon monoksida dari generator yang dia kaitkan ke sana.
Persidangan Michelle pada tahun 2017 menyoroti bahaya penindasan dunia maya dan menimbulkan kekhawatiran di antara para pendukung kebebasan sipil.
Pengacaranya menyebut kasus itu belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat.
Jaksa penuntut di persidangan memberikan bukti yang menunjukkan bahwa Roy sebentar meninggalkan kendaraan setelah dia mulai kewalahan oleh asap, tetapi kembali setelah Michelle mendesaknya untuk "kembali".
Michelle memilih menentang persidangan juri, meninggalkan nasibnya di tangan Hakim Lawrence Moniz, yang mendapati dirinya bersalah atas pembunuhan tidak disengaja.
Hakim Scott Kafker, yang mendengar bandingnya, menulis bahwa bukti yang diajukan di persidangan cukup untuk mendukung keyakinannya.
Dia mengatakan argumennya bahwa teksnya kepada Roy dilindungi oleh undang-undang kebebasan berbicara Amerika yang "tidak layak".
Baca Juga : Seorang Pria Tewas Tersetrum karena Memakai Earphone Sambil 'Ngecas HP'
"Bukti terhadap terdakwa membuktikan bahwa, dengan kecerobohan atau kelakuannya yang ceroboh, dia menyebabkan kematian korban dengan bunuh diri," tulis Kafker untuk pengadilan dengan tujuh anggota dengan suara bulat. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)