Suar.ID - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberi peringatakan keras—khususnya kepada Amerika Serikat.
Dia tidak bisa mengesampingkan kemungkinan terjadinya perang saudara seiring dengan meningkatnya tekanan pada dirinya untuk mundur.
Dalam sebuah wawancara TV, dia memperingatkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan meninggalkan Gedung Putih dengan “berlumuran darah” jika dia tetap ikut campur.
Dia juga dengan tegas menolak batas waktu seminggu yang diserukan Uni Eropa untuk segera melakukan pemilihan umum cepat.
Baca Juga : Kisah Pilu Gadis 13 Tahun yang Bunuh Diri karena si Ibu Lebih Sayang Anjingnya
Pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara bulan lalu setelah mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat.
Dia bilang akan membangun koalisi internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Venezuela.
Di sisi lain, Maduro menyebutnya sedang mempersiapkan kudeta.
Dalam wawancara dengan televisi Spanyol, Salvados, Maduro mendapat pertanyaan: apakah krisis Venezuela bisa merembet ke perang saudara?
“Hari ini tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu dengan pasti,” ujarnya.
“Semuanya tergantung pada tingkat kegilaan dan agresivitas kekaisaran utara (AS) dan sekutu Baratnya.”