Kiong Hi berarti selamat, sin berarti baru, dan cun atau musim semi. Maknanya kira-kira "Selamat Menyambut Musim Semi".
Jadi pada masa itu orang Tenglang yang sudah tidak bisa berbahasa Hokkian pun, apalagi bahasa Mandarin, akan mengucapkan "Sin Cun Kiong Hi" tanpa tahu artinya.
Jadi, hampir samalah dengan keadaan sekarang, tahu bunyi tidak tahu arti.
Lantas, dari mana ya, muncul penamaan Tahun Baru Imlek?
Kata imlek berasal dari bahasa Hokkian Selatan dialek Amoi, berarti "penanggalan bulan".
Jadi, kata imlek tidak mengacu kepada nama suatu perayaan, melainkan nama penanggalan yang didasarkan pada perhitungan bulan (lunar).
Nama Tahun Baru Imlek hanya muncul di Indonesia. Ini digunakan untuk membedakan dengan Tahun Baru Masehi tanggal 1 Januari.
Baca Juga : [Video] Momen Mengerikan saat Limbah Tambang Besi Menerjang Bendungan dan Menewaskan 110 Orang