Kemampuan mereka yang istimewa ini menarik perhatian Melissa Llardo, seorang kandidat doktor di Pusat GeoGenetika, University of Copenhagen.
Llardo menghabiskan beberapa bulan di Jaya Bakti, Indonesia, mengamati suku ini. Dia dibantu oleh seorang penerjemah untuk penelitiannya ini.
Dia juga membandingkan kemampuan tersebut dengan suku lain yakni suku Saluan.
Hasilnya, ukuran rata-rata limpa suku Bajo 50 persen lebih besar daripada milik suku Saluan.
Limpa merupakan salah satu organ terpenting dalam aktivitas menyelam, karena organ tersebut akan melepaskan lebih banyak oksigen ke dalam darah ketika tubuh sedang tertekan atau menahan napas dalam air.
Tidak hanya itu, DNA orang-orang suku Bajo juga terdapat gen yang disebut PDE10A. Gen tersebut tidak ditemukan pada suku Saluan.
Baca Juga : Tangis Suami Saphira Indah Pecah Saat Lantunkan Adzan di Makam Sang Istri