"Dan (VA) mengeksplor dirinya, dia mengirim fotonya, dia menentukan harganya, dia minta kalau nggak salah 40 langsung," imbuhnya.
Dalam grup chat jaringan prostitusi online ini, para muncikari juga saling berbagi informasi artis atau model mana yang saat itu tersedia.
Baca Juga : Sering Gandeng Berondong, Kini Celine Dion Makin Kurus Kering
"Umpamanya ada user, minta seorang oknum artis inisial contohnya V, trus dilempar dishare di group, ini ada yang minta nih tanggal sekian, V bisa nggak, oh V nggak bisa, penuh, tanggal ini nggak bisa,"
"Ada yang bisa ni si a si b si c trus dilempar, terus mucikari tawarkan ini mau nggak ni ada yang kosong ini ini, coba minta fotonya, oh yaudah tentukan tanggalnya, intinya begitu," lanjut Luki Hermawan.
Meski beranggotakan banyak orang, grup chat yang dibangun oleh jaringan prostitusi online ini begitu teroraginisir.
"Jadi dia punya bagian masing-masing, masing-masing mucikari punya jaringan masing-masing, jadi nanti saling tukar menukar, begitu ada yang minat dikomunikasikan, oh ini nggak bisa, oh yang bisa yang ini, dilempar, mau nggak yang ini, gitu," imbuh Luki Hermawan.
Sementara ini ada beberapa kelompok prostitusi online yang sudah terungkap.
"Sementara yang dalam kelompok prostitusi online yang kami ungkap sekarang ada 4, 3 sudah jadi tersangka, ini satu lagi, masih ada lagi dua, dan kami pelan-pelan, kalau 4 ini sudah kami amankan, ini bisa, kalau dia (mucikari) menyebutkan lagi lainnya mau nggak mau kami ambilin semua," pungkasnya.
Jaringan prostitusi online bukan pertama kali ini terungkap di Indonesia.
Jaringan muncikari Robby Abbas sebelumnya juga telah ditangkap oleh kepolisian pada tahun 2015 silam dan Robby juga telah menjalani hukuman kurungan penjara.