Suar.ID -Siapa sih yang tak ingin bekerja dengan gaji yang fantastis?
Ada satu pekerjaan dengan penghasilan sangat tingi. Tapi sialnya jarang diketahui banyak orang.
Pekerjaan itu adalah tukang las bawah air.
Lepas dari itu, banyak hal menarik yang berhubungan dengan pekerjaan satu ini.
Baca Juga : Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad: Israel adalah Negara Penjahat
Berikut 7 Hal menarik mengenai tukang las bawah air yang jarang diketahui orang:
1. Tukang las bawah air memang dibayar tinggi
Ya, tukang las bawah air memang benar-benar dibayar tinggi dan dibayar per jam!
Tentu saja hal ini sebanding dengan banyaknya risiko yang bisa dia dapatkan.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja yang dilansir dari situs commercialdivingacademy.com, penyelam komersial dan tukang las bawah air memiliki upah rata-rata per jam 26,32 dolar AS (sekitar Rp 370 ribu).
Sementara untuk upah tahunan adalah rata-rata sekitar 54.750 dolar AS (sekitar Rp771 juta).
2. Pelatihan khusus diperlukan untuk menjadi tukang las bawah laut
Untuk bekerja pada bidang ini, mereka tidak hanya dilatih dalam pengelasan, tetapi juga dilatih untuk menyelam yang disebut "scuba diving".
SCUBA merupakan singkatan dari Self-Contained Underwater Breathing Apparatus atau Perangkat Bernapas Bawah Air yang Berdiri Sendiri.
Inisial ini berasal dari 1939 di Navy AS untuk menunjuk ke alat pernapasan penyelam militer AS.
Baca Juga : Tak Hanya di Indoesia, Atta Halilintar Juga Jadi YouTuber dengan Subscriber Terbanyak di Asia Tenggara
Ada beberapa akademi yang menawarkan kedua sertifikasi penyelaman di atas, universitas memang dirancang khusus untuk membentuk orang-orang ahli dalam pengelasan bawah air.
Tidak semua perusahaan yang mempekerjakan tukang las bawah air memiliki kualifikasi yang sama untuk pekerjaan berisiko tersebut.
Namun tentu saja, perusahaan tidak akan memilih sembarang orang dan mempunyai sertifikat dalam bidang ini tentu saja menjadi poin tambahan.
3. Pengelasan bawah air dapat membantu melindungi lingkungan
Ada banyak saluran pipa yang melintasi berbagai kedalaman samudra dan membawa minyak di dalam saluran pipa.
Ini tentu saja membuatnya selalu membutuhkan pemantauan dan perbaikan terus-menerus.
Bila ada kebocoran minyak, tentu saja akan merusak alam di bawah air, perusahaan juga bisa terkena imbasnya (biasanya akan di denda).
Pengelasan adalah cara terbaik untuk memperbaiki logam yang rusak atau melemah dan menjaga kebocoran pipa-pipa saluran minyak.
Baca Juga : Rita Ora Disebut Menikmati Rayuan Gombal Brooklyn Beckham yang Masih Bau Kencur
4. Alat yang diperlukan cukup berbahaya
Pengelasan di bawah air menghadapkan pekerja pada bahaya listrik.
Mereka biasanya menggunakan tiga ratus hingga empat ratus ampere arus listrik untuk menyalakan alat pengelasan.
Bentuk paling umum dari pengelasan yang mereka gunakan di sana adalah Pengelasan Busur.
Alat ini memanaskan target dan membentuk gelembung dari dekonstruksi lapisan elektroda.
Mereka mentransfer tetes logam mirip dengan penggunaan lem, tetapi pada skala yang lebih kuat.
5. Adanya risiko pengelasan bawah air
Risiko utama mengambil pekerjaan di bidang pengelasan bawah air seperti yang dikatakan pada poin di atas, aliran arus listrik.
Namun selain itu ada juga bahaya penyakit terkait dekompresi yang melibatkan jumlah tekanan dan gas yang bisa terhirup saat menyelesaikan pekerjaan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bisa ada efek yang lebih parah yang melibatkan gangguan muskuloskeletal tubuh.
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
Baca Juga : Lihat Film Biru Lawas, Perempuan Ini Terkejut Saat Tahu Pemerannya adalah Orangtuanya Sendiri
6. Ilmu di balik pengelasan bawah air
Untuk pengelasan di bawah air ada tiga kemungkinan yang bisa digunakan untuk memindahkan panas.
Tiga kemungkina tersebut adalah Katoda, Anoda, dan Plasma.
7. Gelembung adalah teman, namun bisa juga musuh
Gelembung sangat penting ketika melakukan pengelasan bawah air.
Sebuah gelembung gas besar biasanya terbentuk di sekitar busur dan merupakan pelindung utama.
Mengandung tujuh puluh persen hidrogen, dua puluh lima persen karbon dioksida dan lima persen karbon monoksida.
Gelembung diciptakan oleh pembakaran fluks yang menciptakan reaksi kimia.
Meskipun gelembung yang dibuat membantu proses pengelasan, gelembung kadang juga bisa menimbulkan masalah.
Baca Juga : Sering Gandeng Berondong, Kini Celine Dion Makin Kurus Kering
Lingkungan yang tidak stabil yang tak terkendali seringkali memuat gelembung terbang ke atas dan menghalangi pandangan.
Gelembung-gelembung ini juga dapat meningkatkan risiko misi pengelasan yang gagal. (Adrie P. Saputra/Intisari-Online)
Artikel ini sebelumnya tayang di Intisari-Online.com dengan judul Gaji Rp771 Juta per Tahun, Inilah 7 Fakta Terkait Tukang Las Bawah Air yang Jarang Diketahui Orang