Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tragisnya Nasib Kekasih Gelap Mantan PM Malaysia Najib Razak: Dibunuh dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 26 Januari 2019 | 17:27
Akhir Tragis Altantuya
ch.therakyatpost.com

Akhir Tragis Altantuya

Suar.ID -Bagi yang mengikuti kasus-kasus yang melibatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, rasanya tak asing dengan nama Altantuya Shaaribuu.

Perempuan yang disebut pernah menjadi simpanan Najib Razak ini akhir hayatnya benar-benar tragis.

Kita tahu, Najib Razak menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari 2009 - 2018.

Meski sudah tidak lagi menjabat, cerita tentang dirinya masih belum lagi usai untuk diperbincangkan.

Pasalnya, Negeri Jiran itu kini sedang mengalami kondisi ekonomi yang makin melemah semenjak kepemimpinannya.

Baca Juga : Ingin Lihat Toilet Umum Terbaik Se-Asia Tenggara? Seperti Ini Penampakannya

Skandal korupsi, penjualan aset negara sebanyak 65 persen kepada asing, hingga pembungkaman media massa di sana menjadi 'prestasi' tersendiri rezim Najib Razak.

Akibatnya, Najib, juga istrinya, Rosmah Mansor, harus berhadapan dengan hukum akibat 'menjajah' negeri mereka sendiri saat berkuasa.

Berbagai skandal mega korupsi ditemukan oleh pihak berwenang Malaysia.

Tak hanya itu, ada juga kasus pembunuhan seorang wanita bernama Altantuya Shaaribuu pada 2006 yang disinyalir merupakan kekasih simpanan Najib Razak kembali menyeruak.

Siapakah Altantuya?

Bagaimana dia bisa menjadi wanita simpanan Najib Razak?

Altantuya Shaaribuu adalah wanita yang berprofesi sebagai model asal Mongolia.

Altantuya dilahirkan pada tahun 1978 dari pasangan Shaaribuu Setev dan ibunya Sh Altantsetseg.

Dia dibesarkan di Rusia dan mengenyam pendidikan di Prancis dan China.

Berkat pendidikan internasionalnya, dia fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin dan Prancis.

Pada 1990 dia kembali ke negara asalnya, Mongolia.

Baca Juga : Hasil Autopsi Pasangan Selingkuh yang Tewas di Kamar Hotel di Pamekasan Ungkap Dugaan Kematian Mereka

Saat kembali ke Mongolia, dia bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak.

Saat itu Najib masih menjabat sebagai analis pertahanan lembaga thing tank Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Bahkan Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib dia malah diculik.

Altantuya kemudian dibunuh dengan ditembak sebanyak dua kali oleh para penculik.

Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.

Baca Juga : Sang Mama ke Ahok: Istrimu Nanti Harus Menjadi Pengganti Saya, Bisa Masak dan Bikin Kue

Padahal pembunuhan dengan bom C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dan baru kali ini.

C4 adalah bom berspesifikasi militer. Hanya orang 'dalam' yang mempunyai bom tersebut.

Ketika polisi menemukan tempat peledakkan yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.

Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia.

Alntantuya adalah penerjemah yang menjembatani Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.

Sehingga dia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene.

Untuk alasan itu diduga ia dibunuh.

Selain itu, banyak yang meyakini Altantuya dibunuh untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009.

Baca Juga : Ngeri! Sudah Duduk di Atas Kloset, Seekor Ular Piton Besar Mendadak Muncul dari Dalam Lubang Toilet

Jika dibiarkan hidup, perempuan itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Versi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baru pada 2018, setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya.

Mereka ingin ebenaran di balik dibunuhnya wanita tersebut terbongkar.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x