Suar.ID – Lagi, kasus pria dan wanita ditemukan tewas di kamar hotel, kali ini terjadi di kamar Hotel Garuda nomor 10 yang berada di Jalan Masegit, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Kamis (24/1/2019).
Dikutip dari Tribunmadura.com, sang wanita ditemukan tewas dengan luka goresan di pergelangan tangan sebelah kanan dan berlumuran darah di ranjang saat petugas hotel memergokinya.
Sementara si pria ditemukan gantung diri dalam kamar mandi hotel.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Hari Siswo Suwarno membenarkan adanya seorang pria dan wanita tewas dalam kamar Hotel Garuda nomor 10.
Baca Juga : Otak Pembunuh dan Pembakar Ibu Muda di Ogan Ilir Serahkan Diri: Tak Tahan Didatangi Arwah Kornban
Identitas kedua korban akhirnya diketahui sang wanita atas nama Aisyah Ais (24) warga Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan dan sang pria adalah Roy Robi (21) warga Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Fakta baru pun muncul terkait penemuan wanita dan pria yang tewas di kamar hotel Garuda, di Pamekasan tersebut. Keduanya diketahui menjalin hubungan cinta terlarang.
Ais sendiri yang bekerja sebagai promotor di toko handphone Vivo yang berada di Jalan Parteker diketahui telah berkeluarga.
Ia berselingkuh dengan Roy Robi.
Muhlisin David (26) suami Ais pun menceritakan kepada media soal perselingkuhan istrinya dengan Roy Robi.
Dikutip dari Surya.co.id, menurut Muhlisin, Ais dan Robi pertama kali bertemu beberapa bulan lalu di pasar malam Sdangdang.
Ais menjual minuman di pasar malam tersebut sementara Roy Robi adalah pekerja wahana bianglala. Lokasi usaha mereka di pasar malam itu berdekatan.
Mereka pun akhirnya semakin dekat dan menjalain hubungan gelap.
Muhlisin akhirnya tahu hubungan gelap istrinya dengan Roy Robi setelah memerika WhatsApp milik istrinya.
Baca Juga : Otak Pembunuh dan Pembakar Ibu Muda di Ogan Ilir Serahkan Diri: Tak Tahan Didatangi Arwah Kornban
Baca Juga : Puput Nastiti Banggakan Ahok: 'Sekarang Sudah Seperti Orang Jawa, Sudah Lebih Sabar'
Sempat tidak mengaku jika berselingkuh, karena didesak sang suami, Ais akhirnya mengaku berselingkuh denga Roy Robi.
Menurut Muhlisin, Ais berani bermain api di belakangnya lantaran ia dianggap tidak memiliki waktu untuknya.
Mengetahui perselingkuhan sang istri, Muhlisin tidak marah. Ia justru menasihati sang istri agar menghentikan hubungannya.
Tetapi karena hubungan tersebut trus dilanjutkan keduanya, Muhlisin akhirnya menemui Roy Robi di pasar malam Sdangdang. Ia meminta Roy untuk berhenti mengganggu istrinya.
Roy pun membantah tuduhan Muhlisin atas dirinya.
“Malam itu saya mencatat nomor telepon Roy Robby yang bolak-balik menghubungi saya. Begitu nomor ponsel itu saya telepon di depan Roy Robby dan di saku celana Roy Robby ponsel berbunyi, saya minta agar diangkat, tapi Roy Robby tidak mau dengan alasan berbelit-belit. Padahal sudah jelas, deringan telepon itu saya yang menelepon,” kata Muhlisim dikutip dari Surya.co.id.
Muhlisin pernah menyampaikan perselingkuhan sang istri pada mertuanya
Muhlisin mengaku pernah menyampaikan hubungan gelap istrinya kepada mertuanya. Tetapi, orangtua Ais tak percaya anaknya melakukan hal tersebut dan malah menuduhnya memfitnah.
Muhlisin bahkan sempat diancam dengan senjata tajam dan diusir dari rumah mertuanya, sehingga ia memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 26 Januari 2019: Cancer dan Capricorn Banjir Keberuntungan
Sementara anak perempuanya yang masih TK, tetap tinggal bersama Ais.
Sejak diusir, Muhlisin mengaku nomornya diblokir sehingga ia tidak bisa menghubungi anaknya.
Ais sempat sadar dan meminta maaf pada Muhlisin
Muhlisin mengatakan, istrinya sudah sejak dua minggu lalu mulai sadar akan keasalahannya dan meminta maaf pada dirinya.
Ais juga meminta ia untuk kembali berkumpul dengan dirinya.
Namun nasib berkata lain, belum juga Muhlisin menjawab permintaan istrinya, ia justru mendapat kabar Ais meninggal dunia.
Pagi hari sebelum kejadian, Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 06.30 WIB, Ais melakukan video call dengan dirinya agar pulang ke Pamekasan, karena hari itu istrinya ulang tahun.
Muhlisim pun pulang membawa oleh-oleh, kue, sepatu dan helm permintaan istrinya.
Namun sampai di Pamekasan, ia menelepon istrinya namun tak ada jawaban.
Baca Juga : Baja Wootz: Bahan Pedang Damaskus, Pedang Paling Mematikan di Dunia
Kemudian ia pergi ke tempat kerja istrinya, di gerai ponsel 23 Cell, di Jl Cokroatmojo, Pamekasan.
Dari teman kerja istrinya, dia mendapat kabar bahwa istrinya diajak paksa seorang pria dan sempat bertengkar cukup lama.
Tas, ponsel dan sepeda motor istrinya ditinggal di tempat kerja.
Muhlisin pun mencari-cari dimana Ais hingga beberapa kai lewat di depan Hotel Garuda tetapi tak tahu istrinya ada di sana.
“Malam hari saya dapat kabar dari teman, jika istri saya ditemukan tewas di kamar hotel bersama pria lain.
Saya langsung ke sana dan benar istri saya meninggal. Di sana sudah banyak orang dan sejumlah aparat, termasuk keluarga istri saya.
Saya langsung berteriak, memanggil-manggil nama istri saya. Sampai sekarang saya masih tidak berani ke ruamh istri, karena suasana masih berduka,” ungkap Muhlisin.
Sama halnya dengan Muhlisin, orangtua Ais syok mendengar kabar kematian Ais yang disampaikan oleh Bambang, Leader Vovo Pamekasan atasan Ais.
Ayah Ais bahkan sempat pingsan.
Baca Juga : Gagal Jadi Artis dan Bangkrut Saat Berjualan Bubur Manado, Begini Nasib Norman Kamaru Sekarang