Baca Juga : Baja Wootz: Bahan Pedang Damaskus, Pedang Paling Mematikan di Dunia
Kemudian ia pergi ke tempat kerja istrinya, di gerai ponsel 23 Cell, di Jl Cokroatmojo, Pamekasan.
Dari teman kerja istrinya, dia mendapat kabar bahwa istrinya diajak paksa seorang pria dan sempat bertengkar cukup lama.
Tas, ponsel dan sepeda motor istrinya ditinggal di tempat kerja.
Muhlisin pun mencari-cari dimana Ais hingga beberapa kai lewat di depan Hotel Garuda tetapi tak tahu istrinya ada di sana.
“Malam hari saya dapat kabar dari teman, jika istri saya ditemukan tewas di kamar hotel bersama pria lain.
Saya langsung ke sana dan benar istri saya meninggal. Di sana sudah banyak orang dan sejumlah aparat, termasuk keluarga istri saya.
Saya langsung berteriak, memanggil-manggil nama istri saya. Sampai sekarang saya masih tidak berani ke ruamh istri, karena suasana masih berduka,” ungkap Muhlisin.
Sama halnya dengan Muhlisin, orangtua Ais syok mendengar kabar kematian Ais yang disampaikan oleh Bambang, Leader Vovo Pamekasan atasan Ais.
Ayah Ais bahkan sempat pingsan.
Baca Juga : Gagal Jadi Artis dan Bangkrut Saat Berjualan Bubur Manado, Begini Nasib Norman Kamaru Sekarang