Suar.ID -Seperti pada debat calon gubernur DKI 2017 lalu, pada debat calon presiden 2019 ini, Ira Koesno kembali menjadi buah bibir.
Apalagi kalau bukan soal pilihannya masih melajang di usianya yang sudah 49 tahun.
Lepas dari itu, perempuan kelahiran Jakarta ini memang punya pesona dan karakter yang cukup kuat.
Itulah yang membuat banyak orang penasaran dengan latar belakang kehidupannya.
Baca Juga : Kisah Elisabeth yang 24 Tahun Jadi Budak Seks Ayahnya, Ruang Bawah Tanah Rumah Jadi Saksinya
Seperti disinggung di awal, hingga sekarang Ira Koesno masih berstatus sendiri atau belum menikah.
Presenter berita ini memang belum menemukan pria yang berlabuh di hatinya.
Meski begitu, ternyata Ira pernah mencurahkan sosok pria seperti apa yang menjadi idamannya.
Hal itu diketahui dari unggahan Ira pada akun twitter pribadinya pada Januari 2017 silam.
Dia pernah mengunggah sebuah video Barack Obama yang memperlakukan istrinya dengan baik di depan banyak orang.
Ira pun menulis jika dirinya memilih Obama dalam cuitannya tersebut.
“Saya pilih Kangmas Obama," tulis Ira Koesno.
Baca Juga : Ini Kata Ahli, Wanita Dilarang Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Intim dengan Suami
Dalam video tersebut, terlihat Obama sedang berdiri di sebelah Donald Trump dalam sebuah kegiatan.
Tak lama, Obama meraih tangan istrinya dan kemudian mencium tangan sang istri dengan mesra.
Dari postingan itu, tampaknya Ira Koesno tampaknya memang tersanjung dan kagum dengan bagaimana cara Obama memperlakukan perempuan.
Nama Ira Koesno cukup familiar di dunia pers Indonesia dan Ira tampil sangat memukau dalam debat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Tak banyak yang tahu, Ira Koesno adalah moderator dalam debat pilpres pertama sepanjang sejarah Indonesia pada tahun 2004 silam.
Tahun 2004 adalah kali pertama Indonesia melaksanakan pemilihan umum Presiden dan wakil presiden secara langsung.
Ira mengawali kariernya sebagai akuntan namun ia beralih profesi menjadi jurnalis Liputan 6.
Ira sempat memicu kontroversi saat menjadi penyiar di stasiun televisi itu.
Ini terjadi pada 17 Mei 1998 beberapa hari sebelum kejatuhan Presiden Soeharto.
Baca Juga : Bule Ini Jatuh Miskin Setelah Menikahi Perempuan Indonesia yang Menguras Hartanya, Padahal Cintanya Tulus
Saat itu Ira Koesno mewawancarai Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja.
Dalam wawancara itu, muncul istilah "cabut gigi" yang merujuk permintaan terhadap turunnya Soeharto saat Orde Baru di pengujung kuasa.
Untuk mengobati pemerintahan yang sedang 'sakit gigi', perlu dicabut giginya yang sakit, kata Sarwono kala itu.
Gigi yang sakit itu merujuk pada Presiden Soeharto yang dianggap tidak mampu lagi mengembalikan kestabilan kondisi pemerintahan Indonesia.
Akibat tayangan ini, Ira Koesno pun diberi sanksi.
Meski sempat mengalami kepahitan dalam dunia pers, karier Ira tetap berlanjut dan semakin baik.
Buktinya, tahun 2004 saat debat pilpres pertama di Indonesia digelar, Ira ditunjuk oleh KPU untuk menjadi moderator.
Setelah saat itu, namanya seketika tak tersentuh media.
Ternyata dia membuat jasa konsultan bernama Irakoesno Communications.
Nama Ira muncul lagi saat Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam dan ia menjadi moderator dalam dua putaran pada pilkada DKI 2017.
Baca Juga : 9 Tahun Dipenjara Abu Bakar Baasyir Akhirnya Bebas Juga dari Penjara, Ini Pertimbangan Jokowi
Saat KPU kembali memintanya menjadi moderator debat Capres-Cawapres tahun 2019 ini, awalnya Ira sempat merasa ragu.
"Apakah saya sosok yang tepat? Pikir saya. Tapi KPU sudah mengkonfirmasi kalau pemilihan saya sebagai moderator juga dilihat dari rekam jejak saya," kata Ira pada Kompas.TV.
Banyak warganet yang setuju Ira memimpin debat kali ini dan diharapkan Ira mampu menjaga suasana debat tetap dingin dan positif.